Mohon tunggu...
FERI SLN  I  FERI SULIANTA
FERI SLN I FERI SULIANTA Mohon Tunggu... Dosen - Penulis

www.ferisulianta.com

Selanjutnya

Tutup

Book

Imagined Communities Dunia Siber

25 November 2024   09:24 Diperbarui: 25 November 2024   11:14 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Imagined Community Dunia Siber (Sumber:https://www.goodreads.com/book/show/221868265-imagined-community-dunia-siber?from_search=true&from_srp=true&qid=E8Qi4c21lj&rank=1)

Dunia kita terus berubah dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi yang telah melampaui batas imajinasi manusia. Dalam beberapa puluh tahun terakhir, dunia siber telah menjadi ruang baru bagi interaksi sosial, ekonomi, dan budaya, menjadikannya sebuah ekosistem yang dinamis dan kompleks. Di sinilah konsep "komunitas terbayang," yang pertama kali diperkenalkan oleh Benedict Anderson dalam konteks nasionalisme, menemukan relevansi barunya.

Anderson menggambarkan bagaimana sebuah bangsa terbentuk melalui imajinasi kolektif, didorong oleh media yang memungkinkan individu membayangkan kebersamaan dengan orang-orang yang tidak pernah mereka temui. Dalam dunia siber, konsep ini berkembang menjadi semakin mengglobal, meruntuhkan batas geografis dan menciptakan komunitas baru yang lahir dari koneksi digital. Platform digital, dari media sosial hingga forum online, menjadi ruang di mana jutaan orang membayangkan diri mereka sebagai bagian dari komunitas global.

Buku Imagined Community Dunia Siber tercetus dari keinginan untuk mengeksplorasi fenomena ini lebih dalam. Bagaimana identitas kita dibentuk dan diartikulasikan di dunia siber? Bagaimana solidaritas dan konflik terwujud di ruang digital? Apa peran bahasa, simbol, dan ritual dalam membangun komunitas virtual? Buku ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dengan menghubungkan teori Anderson dengan realitas dunia digital masa kini.

Sebagai penulis, saya berharap buku ini tidak hanya menjadi panduan untuk memahami dinamika dunia siber, tetapi juga menjadi refleksi bagi kita semua dalam membangun komunitas digital yang inklusif, etis, dan berkelanjutan. Dunia siber adalah cerminan dari dunia nyata yang bisa menjadi ruang solidaritas yang mempererat hubungan manusia, tetapi juga dapat menjadi medan konflik yang memperdalam perpecahan.

Melalui buku ini, saya mengajak Anda, para pembaca, untuk membayangkan dunia siber tidak hanya sebagai ruang teknologi, tetapi sebagai komunitas terbayang yang mampu menghubungkan manusia dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mari kita bersama-sama membangun masa depan dunia digital yang lebih baik, dengan membawa nilai-nilai kemanusiaan yang universal ke dalamnya.

Selamat membaca dan selamat membayangkan!

Sinopsis

Imagined Communities Dunia Siber mengeksplorasi konsep "Komunitas Terbayang" dari Benedict Anderson berevolusi dalam konteks era digital. Buku ini membahas bagaimana media digital menciptakan ruang-ruang baru yang memungkinkan solidaritas tanpa batas geografis, serta bagaimana identitas dan interaksi di dunia siber membentuk komunitas global yang unik.

Dunia siber membuka peluang sekaligus menghadirkan tantangan baru: dari identitas digital hingga konflik sosial, dari kapitalisme digital hingga aktivisme global. Buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana komunitas dunia siber dapat menjadi platform inklusivitas, kreativitas, dan berkeadilan, sekaligus mempertahankan nilai-nilai solidaritas yang berasal dari dunia nyata.

Melalui pembahasan multidimensi, buku ini menjadi panduan untuk memahami dan membayangkan masa depan dunia siber sebagai ruang komunitas global yang harmonis dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun