Mohon tunggu...
feren aldafa
feren aldafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini: Isu-isu Pendidikan yang Diangkat dalam G20

4 Desember 2022   21:43 Diperbarui: 4 Desember 2022   22:31 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa waktu yang lalu tepatnya  pada tanggal 10-17 November 2022 telah dilaksanakan G20 di Indonesia tepatnya di Bali. Dilangsir dari laman bi.go.id, G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU), yang terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa. G20 sudah merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. 

Adanya KTT G20 di Indonesia ini tentunya memberi banyak manfaat. Indonesia berkesempatan untuk menunjukan jati diri dalam kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global pasca Covid-19, terlebih lagi Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota KTT G20 yang mengartikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ekonomi besar di dunia dan dapat mempresentasikan negara berkembang lainnya. 

Momentum presidensi ini hanya terjadi kurang lebih 20 tahun sekali. Oleh karena itu, Indonesia harus memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dengan menujukan potensi-potensi dan kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia serta perencanaan mengenai isu-isu yang seseuai dengan tema yaitu "Recover Together, Recover Stronger" dimana Indonesia mengajak seluruh dunia untuk pulih dan tumbuh bersama serta menjadi kuat dan berkelanjutan. Salah satu isu yang diangkat adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bisa dilakukan dengan Pendidikan.

Terdapat empat isu pendidikan yang dibahas dalam KTT G20 yaitu: 1). Kualitas pendidikan untuk semua (Universal Quality Education); 2). Teknologi digital dan pendidikan (Digital Technologies in Education); 3). Solidaritas dan kemitraan (Solidarity and Partenships); dan 4). Masa depan dunia kerja pascapandemi Covid-19 (The Future of Work Post Covid-19)

1. Kualitas pendidikan untuk semua (Universal Quality Education)

Isu ini merupakan sebuah penegasan ulang dari komitmen Indonesia untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi semua golongan. Isu ini akan sangat bagus untuk dibahas di KTT G20 karena dengan ini Indonesia dapat menujukan kesungguhan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan pemerataan pendidikan dan memberikan kesempatan pada semua golongan untuk mengenyam pendidikan tanpa pandang bulu. Dengan adanya komitmen ini Indonesia akan dianggap sebagai negara yang memerhatikan rakyatnya, berusaha memberikan kesejahteraan hidup rakyat, memberikan hak rakyat untuk belajar serta berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dapat bersaing.

2. Teknologi digital dan pendidikan (Digital Technologies in Education)

Adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap pendidikan. Guna meminimalisir persebaran virus, segala aktivitas dilakukan dari rumah (work form  home) termasuk sekolah. Adanya hambatan ini mengharuskan para guru memberikan materi secara daring dengan menggunakan teknologi komunikasi. 

Hal ini menyebabkan penggunaan aplikasi komunikasi oneline meningkat dengan drastis yang tentunya diimbangi dengan perkembangan teknologi dikarenakan tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses yang mudah terkoneksi dengan internet. Oleh karena itu, banyak aplikas ipembelajaran yangberkembang dan komunitas-komunitas yang membantu guru untuk belajaran dan berbagi ilmu sesama guru.  Selain itu, pemerintah Indonesia juga memberikan subsidi kuota untuk mengikuti kelas online sehingga orang tua murid tidak merasa kesulitan dalam sisi finansial. Hal ini sangat bagus untuk dibahas di KTT G20 karena hal ini menujukan antusias Indonesia dalam dunia pendidikan walaupun memiliki berbagai kendala

3. Solidaritas dan kemitraan (Solidarity and Partenships)

Budaya gotong-royong di Indonesia sangatlah pekat, oleh karena itu Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara lain dan memiliki solidaritas dalam suatu kelompok. Adanya kerjasama antar negara akan meningkatkan relasi yang dimiliki oleh Indonesia. Dengan adanya relasi ini masyarakat Indoesia dapat lebih mudah berkomunkasi dengan dunia, menempuh pendidiakan di luar negeri serta bekerja di luar negeri.

4. Masa depan dunia kerja pascapandemi Covid-19 (The Future of Work Post Covid-19)

Isu ini berkaitan dengan peran pendidikan dalam dunia kerja, tentang bagaimana pendidikan dapat berperan dalam dunia kerja dan relasinya. Adanya perubahan pada transformasi digital memudahkan masyarakat untuk mencari pekerjaan dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, dampak dari perkembangan teknologi dapat menghilangkan suatu perkerjaan, tetapi seiring kemajuan teknologi pula akan banyak tercipta lapangan pekerjaan baru. oleh karena itu, poin penting disini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar siap bersaing di masa depan. 

Kesimpulannya adalah, adanya KTT G20 ini sangat menguntungkan Indonesia. Indonesia dapat menujukan potensi, pencapaian, dan gagasan Indonesia untuk masa depan terutama pada isu Pendidikan. Dengan pendidikan Indonesia akan meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya agar dapat bersaing di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun