Sebenarnya orang madura bisa menjadi keras dan garang jika ada permasalahan yang berkaitan dengan harga diri mereka yang merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sosialnya.Â
Selain itu, ada faktor-faktor lain yang juga bisa menjadi penyebab timbulnya konflik bagi masyarakat Madura, seperti faktor ekonomi, kecemburuan sosial, dan kepentingan politik. Akan tetapi perlu diingat bahwa tidak semua masyarakat Madura tempramental dan bersifat keras dan kasar. Tidak semua masyarakat Madura senang bila diidentikkan dengan sifat keras dan kasar.
Sebenarnya, timbulnya konflik bagi masyarakat Madura yang terjadi selama ini tidak disebabkan oleh jiwa kemaduraan mereka, melainkan karena akses, kontrol, dan pembangunan ekonomi yang masih belum merata.Â
Oleh karena itu, konflik-konflik tersebut dapat diminimalkan dengan pemerataan pembangunan, pemerataan pendidikan, pembukaan kesempatan kerja yang luas, pemerataan distribusi sumber daya ekonomi, dan partisipasi politik yang luas. Hal tersebut akan memudarkan ikatan primordialisme, memudahkan komunikasi, dan dapat mempersatukan beragam kebudayaan.
Sumber:
Analisis Profil Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Asal Madura oleh Eni Sri Rahayuningsih
Orang Madura: Suatu Tinjauan Antropologis oleh Totok Rochana
Studi Pustaka Pengertian Kota oleh Khairul Fahmi