Mohon tunggu...
Humaniora

Pendidikan dan Pemimpin Masa Depan

10 November 2017   10:19 Diperbarui: 10 November 2017   10:30 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.nu.or.id

Pendidikan merupakan tiang dan pondasi dasar dan utama dalam kehidupan bernegara. Hal tersebut tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional tersebut, pendidikan merupakan faktor kunci yang sangat menentukan. Negara berkewajiban untuk mewujudkan kecerdasan bangsanya dengan berbagai upaya salah satunya adalah dengan menjamin hak-hak warga negara untuk dapat mengakses pendidikan secara layak.

Berdasarkan data World Education Ranking yang diterbitkan Organization for Economic Co-operation and Develomnet (OECD) seperti yang dilansir The Guardian, disebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-57 dari total 65 negara di dunia. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kualitas pendidikan kita masih tertinggal dari negara lain. Kesenjangan mutu pendidikan masih menjadi momok dan tantangan serius bagi pemerintah saat ini. Pemerintah saat ini masih terfokus pada angka kelulusan siswa dalam mengemban pendidikan dasar bukan menyelesaikan bagaimana mengurangi dan menghilangkan kesenjangan mutu pendidikan di tiap daerah.

Kualitas pendidikan suatu negara akan mempengaruhi kualitas pemimpin masa depan. Ada teori klasik dalam kepemimpinan yang bernama “Great Man Theories” yang menyatakan bahwa pemimpin merupakan bakat dari seseorang yang dilahirkan. Mungkin konteks teori tersebut tepat diaplikasikan ketika masih berada di zaman kerajaan kuno masa lalu saat anak raja yang pasti akan menjadi raja untuk memimpin kerajaannya. Namun di era modern saat ini, pemimpin tidak dilahirkan, tapi bisa dibentuk. Peran institusi pendidikan nasional baik formal maupun informal seperti keluarga,masyrakat,organisasi,sekolah, dan sebagainya sangat penting sehingga kualitas pendidikan menentukan kualitas pemimpin masa depan. 

Perkembangan individu yang matang akan melahirkan tokoh-tokoh kepemimpinan yang memiliki kompetensi tinggi dalam memimpin. Oleh karena itu, pemerintah saat ini perlu memperhatikan dan mengevaluasi secara cermat terkait kualitas sistem pendidikan di Indonesia agar lebih berimbang dan merata di setiap wilayah di Indonesia. Karena hak mendapatkan pendidikan yang layak merupakan hak setiap warga negara. 

Terkait sistem pendidikan, pemerintah perlu mengembangkan kurikulum yang tidak hanya berfokus pada sistem pendidikan yang berbasiskan hard skillsemata tapi juga perlu diseimbangkan dengan komponen soft skill untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang kompeten bukan hanya dalam hal kompetensi ilmu melainkan juga kompetensi soft skill yang memadai demi menciptakan kader pemimpin masa depan bangsa yang modern dan bermartabat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun