Mohon tunggu...
Ferdiansyah Yusuf
Ferdiansyah Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pribadi

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Film

Maskulinitas pada Film Talak 3

16 Januari 2022   23:03 Diperbarui: 17 Januari 2022   22:51 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maskulinitas pada Film "Talak 3"

Film talak 3 ini rilis pertama kali pada 4 Februari 2016 dan telah mendapatan penghargaan kategori Skenario Asli Terbaik pada ajang FFI (Festival Film Indonesia) pada tahun 2016 juga. Film ini bernuansa drama komedi.

Film ini berdurasi 101 menit dengan di sutradari oleh Ismail Basbeth dan Hanung Bramantyo, dan didiukung oleh para pemeran diantaranya : Reza Rahadian, Mozza Kirana, Laudya Cintya Bella, Tika Pngabean, Dodit Mulyanto, Vino G Bastian, Cak Lontong, RAY Sitoresmi. Dan penulis naskahnya ialah Wahana Penulis, Bagus Bramanti, dan Salma Aristo.

Film ini menceritakan sebuah kisah dua pasangan sejoli yakni Risa dan Bagas yang resmi bercerai baik secara hukum dan agama dengan talak 3. Setelah beberapa saat kemudian banyak masalah yang datang silih berganti menimpa keduanya. Masalh terbesarnya yakni ketika ruma mereka teracam akan di sita oleh suatu bank, sehingga keduanya terpaksa harus mengerjakan sebuah proyek secara bersama sama.

Dan ternyata untuk dapat mengerjakan proyek bersama tersebut mereka berdua harus menjadi suami isteri. Dan akhirnya dengan pertimbangan beberapa hal mereka berdua setuju untuk menika lagi. Perceraian sebelumnya menjadi kendala karena adanya talak 3 yang mengahruskan Risa menikah dengan orang lain dahulu sebelum mereka berdua dapat menikah kembali.

Banyak cara mereka berdua untuk mengkibuli KUA supaya dapat menikah lagi tetapi hasilnya tetap saja tidak bisa. Dan akhirnya mereka memiliki ide konyol yaitu dengan kawin kontrak. Laki laki yang menjadi pasangan kawin kontraknya ialah Bimo. Bimo sendiri merupakan sahabat mereka berdua sejak kecil. Tetapi Bimo juga memiliki rasa kepada Risa dari dahulu.

Risa kemudian tidak mau menyakiti sahabatnya sendiri. Kemudian di hal Risa juga tidak dapat membicrakanya kepada Bagas tentang hal ini. Risa hanya tak ingin mereka berdua bertengakar.

Pembahasan tentang maskulinitas, pengertiannya tersebut sebagai tanda kejantanan ataupun kedewasaan, menyakut tentang atribut, perilaku, dan peran. Sifat maskulin tentunya berbeda dengan jenis kelamin tetapi laki laki maupun perempuan dapat memiliki sifat maskulin tersebut. Ciri cirinya tereltak pada kemandirian dan ketegasan, yang dapat dipengaruhi oleh faktor sosial budaya.

Proses maskulin tidak dapat terjadi begitu saja melainkan melalui proses kebudayaan kebudayaan yang mempengaruhinya. Kebudayaan memiliki energi yang sangta kuat untuk membentuk maskulinitas. Laki laki lemah juga dianggap tidak maskulin. Laki laki sejati harus tegar, berani, kuat, minum minuman keras, merokok, dan berotot serta dapat menaklukan wanita.

Konsep maskulinitas tradisional tersebut cenderung membuat laki-laki enggan membicarakan dirinya sendiri terutama perasaannya. Padahal sebenamya ruang-ruang dialog bagi laki-laki untuk mengkritisi konsep kelelakiannya sangat diperlukan, termasuk membuka ruang bagi laki-laki untuk mendialogkan kecemasan-kecemasannya terhadap konsep kelelakian yang dianggap membebani. (Beynon, 2002:1).

Dalam Film Talak 3 maskulinitas tradisonalnya tergambarkan dalam bentuk menganggap tinggi nilai nilai kekuasaan, penampilan, serta kesuksesan. Memperlihatkan laki laki yang bergelimang harta, isteri, dan perkerjaaan yang menunjukkan kedalam konsep maskulin tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun