Mohon tunggu...
Ferdian Agustiana
Ferdian Agustiana Mohon Tunggu... Lainnya - Direktur PT Angkasa Pura Sarana Digital

Statistician, Digital Implementer, dan Strategic Management.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Penting Digital Leadership

25 Agustus 2022   15:34 Diperbarui: 25 Agustus 2022   16:38 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Hi-Tech. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dewasa ini perkembangan teknologi terus mengalami percepatan dan mendisrupsi setiap sektor yang ada. World Economic Forum menjelaskan bahwa perkembangan teknologi telah menyebabkan terjadinya revolusi dalam peradaban dunia terutama pada sektor industri yang menjadi motor penggerak ekonomi.

Pada dekade kedua abad 21, dunia memasuki industri 4.0 yang dicirikan dengan berlangsungnya transformasi industrial secara signifikan dari pemanfaatan teknologi informasi, komputer dan mesin otomatisasi beralih ke penggunaan jaringan internet terintegrasi (Internet of Things / IoT), teknologi digital, kecerdasan buatan (Artificial Intelligent), berbasis big data yang memungkinkan organisasi bisnis dengan segala aktivitas dan perangkat kerja fisik,lingkungan dan rekan bisnis saling terhubung (connected enterprise) dalam rantai nilai bisnis terintegrasi untuk menciptakan nilai.

Perusahan-perusahan menghadapi tantangan digital dan para pemimpin dihadapkan oleh eskalasi dua hal baru, yaitu meningkatkan jangkauan perusahaan (ekspansi) karena mereka melakukan bisnis di luar batas-batas negara/wilayah, dan secepat mungkin melakukan inovasi berbasis teknologi informasi. Akibatnya, pendekatan dan gaya kepemimpinan tradisional/konvensional saat ini tidak lagi dirasa efektif untuk mengelola dan memimpin bisnis demi mencapai tujuan organisasi. Ada kebutuhan untuk melampaui kepemimpinan tradisional dan menggunakan gaya kepemimpinan baru yang bisa kita sebut sebagai digital leadership.

Hal ini terjadi karena digitalisasi menuntut perombakan mendasar atas seperangkat keterampilan yang penting dalam pekerjaan. sebagai konsekuensi dari hilangnya pekerjaan tertentu dan bermunculannya pekerjaan lainnya (Murashkin & Tyrvinen, 2020). Ditambah lagi dengan semakin semarak dan meluasnya flexible work arrangement atau WFH atau work from anywhere. Hal ini memunculkan virtual team work yang membutuhkan kepemimpinan (leadership).

Kepemimpinan memegang peranan penting dalam keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk "memimpin" atau mengarahkan individu dan tim dalam suatu organisasi untuk mencapi tujuan. Hal tersebut juga berkaitan dengan sosok seorang pemimpin yang dimana harus dapat menyesuaikan perkembangan zaman di era digital.

Kebutuhan sosok pemimpin yang tetap relevan dengan perkembangan teknologi digital menjadi satu permasalahan yang sedang dialami beberapa perusahaan. Menurut Menteri Komunikasi dan Informasi RI Johnny G Plate, saat ini berbagai organisasi dunia sedang menghadapi krisis kepemimpinan terkait kemampuan ekskutifnya dalam menghadapi era digital.

Hasil survey yang dilakukan oleh Amprop Global, sebanyak 70% organisasi/perusahaan melaporkan bahwa para pemimpin mereka tidak cukup memahami tantangan era digital yang diemban oleh posisi kepemimpinan mereka. Kemudian, sebanyak 60% organisasi memiliki kepemimpinan yang masih terpaku pada dampak jangka pendek dalam mewujudkan inisiatif digital. Tak hanya itu, 50% organisasi melaporkan tidak memiliki kepemimpinan yang dinamis dan tangkas dalam memutuskan dan mewujudkan peluang digital.

Industri 4.0 yang dikarakteristikkan dengan lingkungan VUCA (Volatility,Uncertainty, Complexity and Ambiguity) membutuhkan kepemimpinan yang mampu secara cepat mengantisipasi perubahan lingkungan (volatility), memprediksi ketidakpastian yang mungkinterjadi dimasa depan (uncertainty), menganalisis berbagai faktor yang berinteraksi mempengaruhi organisasi (complexity), dan menginterpretasikan kondisi dan realitas yang terjadi saat ini secara tepat (ambiguity ). Berdasarkan studi Deloitte Digital (2015) diketahui bahwa 74% eksekutif bisnis global memiliki strategi digital, namun hanya 15% memiliki kapabilitas dan keterampilan untuk mengeksekusi strategi.

Digitalisasi bak dua sisi mata uang dalam kepemimpinan. Upaya peningkatan kapabilitas dan penguatan jejaring sebagai fondasi utama kepemimpinan dapat terbantu oleh semakin majunya teknologi sistem informasi. Namun, di sisi lain, banjir arus informasi dan ketidakcakapan yang dipicu pengembangan digitalisasi berisiko mengaburkan fokus dalam tercapainya visi dalam kepemimpinan. Karena kesuksesan suatu organisasi tidak hanya diukur pada kinerja para staf atau personilnya saja, yang terpenting pada faktor kompetensi pemimpin organisasi. Diperlukan sifat kepemimpinan digital yang dinamis untuk mendorong transformasi digital.

Seorang digital leadership perlu melangkah lebih jauh dan berpandangan lebih luas, serta mampu membawa pemikiran personil yang dipimpinnya bersama-sama melintas batas bangsa, negara, geografis, budaya, dan batasan lainnya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi, kinerja organisasi, dan pelayanan publik yang lebih baik.

Untuk memahami kepemimpinan secara lebih komprehensif, Klen (2020) menyusun karakteristik yang diperlukan digital leadership:

  • Characteristics-Digital Business, yaitu seorang digital leadership harus mempunyai karakteristik Innovative visionary yang tidak cukup hanya pemikiran jauh ke depan, tetapi juga mempunyai inovasi. Karakteristik penting lainnya adalah networking intelligence, seorang digital leader harus mampu mengoordinasikan antara pengetahuan, skill, dan sumber daya tim. Tidak kalah penting bahwa seorang digital leader harus bertindak sebagai digital talent scout. Diharapkan juga mempunyai karakteristik complexity master, yaitu seorang digital leader harus bisa memahami situasi yang rumit dan bisa memecahkan masalah pada situasi yang sulit. Di samping itu terdapat karakteristik yang penting lainnya, yaitu business intelligence dalam rangka membangun model bisnis baru.
  • Characteristic-Social Attitude, yaitu seorang digital leader bertindak sebagai motivating coach, sebagai motivator dan menjadi seorang role model bagi anggota tim atau personilnya. Hal lain untuk karakteristik digital leadership adalah gaya democratic delegative, merancang organisasinya dengan hierarki dan birokrasi yang minimalis sehingga seorang digital leadership berorientasi pada personil dan fokus pada perkembangan dan kemajuan personilnya. Tidak kalah pentingnya adalah karakteristik openness yang mempunyai sifat transparansi.
  • Characteristics-General Mindset, selain karakteristik di atas terdapat karakteristik umum, yaitu agile mudah beradaptasi dengan model bisnis baru dan mampu membuat strategi transformation strategies. Hal menarik dari karakteristik digital leader adalah kemampuan untuk learning by errors dan belajar dari kesalahan merupakan hal yang penting untuk melangkah lebih baik. Karakteristik penting lainnya dari seorang digital leader adalah mempunyai knowledge-oriented dan life-long learner, keinginan terus belajar

Lebih lanjut keterampilan yang diperlukan bagi seorang digital leader, menurut Kevin Olp dari Digital Workplace Group (Sullivan, 2017):

  • Digital Literacy, merupakan pengetahuan dan kecakapan menggunakan media digital dan teknologi informasi serta internet. Tidak hanya membutuhkan keterampilan teknis, tapi juga keterampilan kognitif, kritis, dan kreatif.
  • Digital Vision, kemampuan untuk memprediksi dan meyakinkan orang lain akan peluang jangka panjang dari teknologi baru dan meyiapkan strategi digital.
  • Defense, yaitu kemampuan pemimpin digital untuk menentukan kondisi yang dibutuhkan oleh organisasi. Pertahanan akan memotivasi SDM untuk menuju visi digital. Komitmen pemimpin untuk meningkatkan literasinya sendiri mendorong orang lain untuk mengikutinya.
  • Presence, yaitu kehadiran pemimpin merupakan bentuk anjuran yang nyata dan dapat dipraktikkan. Pemimpin dapat memiliki visi digital yang jelas dan dapat menjelaskan dengan baik tetapi, jika tidak terlihat oleh stafnya, tidak ada yang akan mengikutinya.
  • Communication, merupakan cara komunikasi pemimpin dalam mendukung kekuatan pesan yang disampaikan. Penting untuk memikirkan bagaimana cara komunikasi yang dapat mendukung visi digital.
  • Adaptability, merupakan aspek adaptasi yang paling menantang bagi para pemimpin adalah memberikan toleransi terhadap inovasi.
  • Self-Awareness, merupakan pendekatan pemimpin dan proses mempengaruhi orang lain harus berlangsung secara alami dan berkelanjutan.
  • Cultural Awareness, yaitu kesadaran budaya adalah cerminan dari visi digital. Para pemimpin harus memahami dan mengingatkan akan perbedaan budaya yang mungkin timbul dengan mengingat kepekaan cara kerja digital dalam proses komunikasi dan partisipasi.

Harus diakui bahwa kualitas seorang pemimpin tidak bisa terbentuk dalam waktu semalam, terdapat proses yang harus dilalui untuk menguasai seni dalam memimpin suatu organisasi. Bahkan untuk seorang pemimpin sekalipun, mereka harus terus belajar hal-hal baru untuk bisa menjadi pemimpin yang relevan dengan zaman. 

Untuk terus melakukan pengembangan kepemimpinan digital, Kementerian Komunikasi dan Informasi RI menggelar pelatihan Digital Leadership Academy dan bekerjasama dengan beberapa Universitas mancanegara. Pelatihan ini terbuka untuk setiap leader baik organisasi di bawah pemerintah ataupun swasta. Penulis sendiri telah mengikuti Digital Leadership Academy yang diadakan tahun 2021 yang bekerjasama dengan Tsinghua University Tiongkok.

Sehingga sejalan dengan yang disampaikan oleh Menteri BUMN RI Erick Thohir pada beberapa waktu yang lalu, bahwa perkembangan teknologi seharusnya bisa dimanfaatkan oleh para pemimpin dan calon pemimpin untuk mulai meningkatkan kapabilitas personal dan memperkuat jejaring relasi, karena kedua aspek menjadi hal yang penting dalam upaya menciptakan sifat kepemimpinan yang inklusif.

Seorang digital leader memiliki visi yang jelas dan paham bagaimana teknologi dan data dapat membantu mencapai visi tersebut. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa hal krusial yang dihadapi pemimpin saat ini adalah teknologi digital dan data. Pengetahuan dan pemahaman seorang pemimpin akan kedua hal itu sangatlah diperlukan. Sebabnya digital leadership dituntut mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan data dalam setiap pengambilan keputusan, agar perusahaan bisa berkembang lebih baik, bertahan dalam persaingan, bahkan memenangkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun