Mohon tunggu...
Ferdi Rodman Manurung
Ferdi Rodman Manurung Mohon Tunggu... Akuntan - Sarjana Terapan Akuntansi Keuang Publik

Saya merupakan lulusan akuntansi keuangan publik disalah satu politeknik negeri diindonesia,dan memiliki skill di myob,accurate dan bidang akuntansi lainnya dan saat ini saya hobi menulis dan menjadi konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Money

Menghilangkan Dollar AS: Bagaimana Menggunakan Uang Lokal dan Digitalisasi Konektivitas Sistem Pembayaran Mendorong Integritas Ekonomi ASEAN?

2 Juni 2023   11:21 Diperbarui: 2 Juni 2023   11:43 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 https://ekonomi.republika.co.id/berita/rut1jx423/bi-konektivitas-pembayaran-lintas-negara-jadi-kekuatan-baru-asean

Dalam era globalisasi saat ini, negara-negara di seluruh dunia saling terhubung dan saling bergantung satu sama lain dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal perdagangan. Dalam perdagangan internasional, mata uang menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan transaksi. Saat ini, mata uang dolar Amerika Serikat (USD) masih menjadi mata uang yang dominan digunakan dalam perdagangan internasional. Namun, beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mulai mengambil langkah untuk menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan internasional. Selain itu, digitalisasi juga menjadi salah satu faktor yang mempercepat penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional.

Pada era digital saat ini, kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sistem pembayaran. Di tengah pandemi COVID-19, penggunaan uang tunai semakin berkurang dan digantikan oleh pembayaran digital. Di sisi lain, negara-negara di kawasan ASEAN juga semakin memperkuat kerja sama keuangan regional, salah satunya dengan mendorong penggunaan mata uang lokal dan transaksi dalam mata uang lokal. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat upaya untuk memperkuat penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan antar negara ASEAN. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menggunakan QRIS sebagai sistem pembayaran yang lebih integratif.

Mengapa Harus Meninggalkan Dollar AS?  Dan Harus Menggunakan Mata Uang Lokal dan Digitalisasi?

Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara di ASEAN mulai meninggalkan penggunaan dollar AS dan beralih memakai mata uang lokal untuk transaksi internasional. Hal ini sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN, supaya ASEAN makin kuat dan mandiri. Implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antarnegara sepakat untuk diperkuat. Ini sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN, supaya ASEAN makin kuat dan mandiri. Dalam aspek ini ASEAN sepakat untuk menegaskan kembali ketahanan, di antara lain dengan penggunaan mata uang lokal untuk mendukung perdagangan dan investasi.

Penggunaan mata uang lokal akan mengurangi ketergantungan negara-negara di ASEAN terhadap dollar AS dan memperkuat stabilitas ekonomi di kawasan. Selain itu, penggunaan mata uang lokal juga akan mengurangi risiko global terhadap negara kawasan. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, ASEAN juga telah sepakat untuk mengimplementasikan mata uang lokal untuk membuat ASEAN semakin kuat.

Penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional memiliki beberapa keuntungan. Pertama, penggunaan mata uang lokal dapat mengurangi ketergantungan terhadap mata uang USD. Ketergantungan terhadap USD dapat meningkatkan risiko fluktuasi nilai tukar dan risiko keuangan lainnya. Kedua, penggunaan mata uang lokal dapat meningkatkan stabilitas ekonomi regional. Dalam hal ini, negara-negara di ASEAN telah menyepakati penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan mekanisme pembayaran di kawasan untuk meningkatkan stabilitas kawasan. Ketiga, penggunaan mata uang lokal dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya transaksi. Dalam perdagangan internasional, biaya transaksi yang tinggi dapat menjadi hambatan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Keempat, penggunaan mata uang lokal dapat meningkatkan kepercayaan dan kerja sama antara negara-negara di ASEAN.

Selain itu, digitalisasi juga menjadi salah satu faktor yang mempercepat penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional. Digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan transaksi, serta mengurangi biaya transaksi. Dalam hal ini, Indonesia telah mengoptimalkan momentum Keketuaan ASEAN 2023 untuk terus mendorong negara-negara ASEAN mengintegrasikan sektor perekonomian dan meningkatkan penggunaan mata uang lokal melalui digitalisasi.

Ihttps://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/168021/gandeng-empat-bank-sentral-negara-di-kawasan-asean-bi-genjot-sistem-bayar-cepat-murah-dan-mudah
Ihttps://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/168021/gandeng-empat-bank-sentral-negara-di-kawasan-asean-bi-genjot-sistem-bayar-cepat-murah-dan-mudah

Kunci Integrasi Sistem Pembayaran ASEAN

Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, ada tiga aspek yang menjadi kunci bagi negara-negara ASEAN untuk saling menghubungkan sistem pembayarannya secara digital. Ketiga aspek tersebut adalah:

QR Code: Kode QR memungkinkan pembayaran digital yang mudah dan cepat. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan kode QR semakin populer di Asia Tenggara, dan banyak negara ASEAN telah mengadopsinya sebagai metode pembayaran yang sah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun