Mohon tunggu...
Feraa
Feraa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku : Mensyukuri Depresi dalam Loving the Wounded Soul

24 Februari 2022   09:56 Diperbarui: 24 Februari 2022   16:25 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku yang berjudul Loving the Wounded Soul ini amat menarik perhatian. Judul, keterangan pada subjudul, dan sampul bukunya seperti mewakili isi di dalamnya. Saya pun tidak ragu untuk membaca buku ini hingga tuntas. Benar saja, baru disambut oleh pembuka dan bab 1 saya tertarik lebih dalam lagi dan muncul keinginan untuk terus membacanya. Meskipun sebenarnya secara isi buku ini berbobot, mengangkat sains, bidang medis, dan psikologi di dalamnya tetapi saya mudah dalam memahami maksud penulis. Tidak sulit bagi saya untuk membaca lembar demi lembar hingga sampul bagian terakhir.

Buku karya Regis Machdy yang merupakan co-founder pijarpsikologi mengangkat tema depresi dan memberikan sisi lain dari depresi. Memasuki bab awal kita akan diperkenalkan dengan stres dan depresi dalam manusia. Selain itu, terdapat deskripsi singkat berbentuk tabel mengenai gejala-gejala yang dialami ketika mengalami depresi. Pada awal buku juga terdapat deskripsi istilah dalam dunia medis dan psikologi sehingga ketika membaca bukunya kita tidak perlu kebingungan.

Secara garis besar, buku yang diterbitkan pada tahun 2019 ini mengajak pembaca untuk mengenali depresi, memberikan kasus-kasus yang berkaitan dengan depresi, dan insight bahwa depresi bukanlah sebuah momok yang menakutkan. Justru dari depresi, manusia dapat lebih mengenali diri, emosi, dan mungkin peristiwa-peristiwa masa lalu yang masih membebani langkahnya dalam menjalani kehidupan. Penulis mengajak kita untuk melihat perspektif depresi dengan cara yang berbeda dikombinasikan dengan pengalaman penulis di dalamnya sehingga kita tidak bosan membacanya. Kasus yang diangkat bukan hanya secara lokal tetapi juga secara global sehingga kita dapat melihat keterkaitan perbedaan budaya di dalamnya.

Dalam buku ini juga disajikan pengetahuan mengenai depresi yang berkaitan dengan kondisi tubuh kita, beberapa bagian dari tubuh kita mungkin mengalami masalah karena tubuh memberikan sinyal bahwa kondisi mental kita sedang tidak baik-baik saja.  Secara medisjuga terdapat penjelasan bagaimana hormon, struktur otak, dan mikroba di dalam tubuh kita dapat mempengaruhi adanya depresi.Buku setebal 278 halaman ini memberikan kaitan depresi dengan faktor eksternal yang berasal dari luar diri kita seperti, alam, budaya, orang-orang di sekitar kita, dan kaitan depresi dengan spiritualitas. 

Dari buku ini yang membuat saya terheran-heran adalah ketika membaca bagian 5 subbab "Kehamilan : Ibu dan Bayi  Sama-Sama Rentan" di halaman 209, di dalamnya dijelaskan bahwa depresi bisa jadi bersumber sejak kita masih berada di dalam kandungan dan terdapat penjelasan ilmiah juga mengapa hal ini terjadi. Bagaimana ibu bisa mempengaruhi kondisi si jabang bayi dan akan terbawa hingga si anak tumbuh dewasa tanpa sepengetahuannya. Secara keseluruhan buku ini perlu diberikan apresiasi dan diacungi banyak jempol karena sebagus itu, jangan khawatir pusing saat membacanya karena buku ini mengandung istilah medis dan psikologis di dalamnya. Gaya bahasa yang digunakan sangat komunikatif dan sampai kepada pembaca, rasanya semudah itu menyelesaikan buku ini tanpa terasa. Buku ini direkomendasikan untuk rentang usia remaja hingga dewasa, setelah membacanya dijamin menemukan banyak ilmu baru yang menambah pengetahuan kita akan depresi dan kondisi mental dalam diri manusia. Jangan lupa catat ke dalam list baca bukunya yaa!

Bonus quotes cantik dari buku Loving the Wounded Soul;

Kita paham bahwa menyayangi diri sendiri bukanlah pekerjaan egois. Menjaga apa yang kita makan dan menjaga suasana hati adalah wujud kasih nyata kita terhadap diri sendiri sekaligus jutaan mikroba di dalam tubuh. (hlm. 151)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun