Mohon tunggu...
Feny Livia Manjorang
Feny Livia Manjorang Mohon Tunggu... Lainnya - masih beginner.

menulis = menegur diri sendiri. mari saling menegur namun tetap mengasihi:-)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingkah Mahasiswa Berorganisasi?

20 Juni 2020   11:05 Diperbarui: 20 Juni 2020   11:42 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu itu kuliah yang bagus. Manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar. Nggak usah ikut organisasi, itu enggak penting."

Pernah dengar nasihat macam begituan? Aku pernah. Sekilas, nasihat itu terdengar baik. Tetapi segala sesuatu yang "terdengar" baik belum tentu benar sepenuhnya. Kuliah itu baik. Mendapatkan nilai indeks prestasi cum laude itu penting. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin juga baik, dan begitulah idealnya. Tetapi melarang berorganisasi bukankah kontraproduktif dengan anjuran untuk belajar? Bukankah belajar itu bisa dimana saja dan kapan saja, termasuk berorganisasi?

Kuliah memang perlu. Nilai akademik harus dikejar setinggi mungkin. Pencapaian nilai yang baik menunjukkan ketangguhan, semangat, dedikasi dalam memuliakan ilmu pengetahuan. Pengetahuan yang luas membantu umat manusia memahami banyak hal dalam kehidupan. Tetapi ada yang tak kalah penting yaitu pengalaman. Pengalaman serupa suluh yang menerangi di kegelapan jalanan.

Pengalaman memberikan cakrawala dalam melihat persoalan dari banyak sudut pandang. Dan di dunia kampus, berorganisasi adalah salah satu cara efektif untuk mendapatkan banyak pengalaman. Pengalaman-pengalaman berharga selama ikut berorganisasi di kampus sangat berguna kelak dipakai dalam kehidupan pasca wisuda. Pengalaman berorganisasi menolong kita menghadapi tantangan kehidupan yang tak terprediksi.

Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi serupa memasuki babak baru kehidupan bagi anak-anak yang baru menamatkan sekolah setingkat SMA. Ada banyak proses yang kamu rasakan ketika memasuki dunia perkuliahan. Diterima masuk ke perguruan tinggi itu, tidak mudah, 

Saya masih ingat, saat baru menyandang predikat "mahasiswa baru," Senior bertanya, Kamu mau jadi mahasiswa seperti apa? Dengan semangat aku menjawab, "Mahasiswa yang rajin, kalau perlu sering-sering ke perpustakaan buat belajar agar IPK tinggi."Tidak ada yang aneh dari jawabanku itu. Jawaban standar. Benarkan, cita-cita semua orang lulus dengan waktu singkat, IPK bagus, dan mendapat gelar cum laude.

Namun ketika menjalani masa perkuliahan yang sebenarnya, ekspektasi tidak sesuai dengan realita."Oh ternyata begini kuliah, dosennya suka telat, malas ngajar, nyuruh absen aja, tugas banyak, ngajar tidak sesuai SKS, dan lainnya," begitu kesan pertama yang aku rasakan. Godaan pun muncul, niat ke perpustakaan dibatalkan. Aku pikir, lebih baik pergi ke kantin untuk menggosip dengan teman-teman.

Bosan di kantin, pergi keluar kampus nongkrong di mall atau tempat-tempat instagramable lalu update status deh. Begitulah yang terjadi, belum lagi godaan mengikuti gaya hidup teman satu geng. Ya gimana, kan malu kalau kita gak mengikuti zaman sementara teman kita anak hits.Lagi-lagi banyak waktu yang terbuang, seharusnya dapat dipakai untuk melakukan hal produktif tetapi sulit untuk menahan diri dari godaan.

Akhirnya demi ada alasan untuk menolak ajakan teman satu geng, aku mengikuti organisasi. Dengan begitu, aku akan lebih sering menghadiri kegiatan, menyusun program, mengerjakan tugas organisasi, rapat, dan lainnya. Awal mengikuti organisasi, aku tidak menikmati, programnya banyak dan rapatnya bisa sampai larut malam.Muncul godaan untuk keluar organisasi, karena bagaimanapun melakukan hal-hal hedonisme memang lebih menyenangkan.

Tapi seiring berjalan waktu, aku diproses dalam mengikuti organisasi. Karakterku yang tidak baik semakin dikikis menjadi lebih baik. Aku belajar banyak hal dan mendapatkan manfaat secara tidak langsung. Sekarang, kemampuanku berkomunikasi dan public speaking menjadi lebih baik. Ini semua karena aku terlibat aktif berorganisasi di kampus, sehingga pelan-pelan tapi pasti mentalku terlatih.

Perbendaharaan bahasaku juga semakin bertambah sebab orang yang kutemui memiliki gaya bahasa berbeda-beda. Tekanan yang terjadi di dalam organisasi membuatku dapat memanajemen konflik dengan baik.Peluang mengikuti organisasi juga banyak. Salah satunya saat mengapply beasiswa kampus lebih dipertimbangkan. Selain itu, informasi seputar kampus juga lebih mudah didapatkan dan tidak akan ketinggalan sebab pihak kampus akan mempercayakannya kepada pengurus organisasi.

Bonusnya relasi kamu juga akan bertambah, lumayankan melirik cewek cantik dan cowok ganteng.Tapi, jangan senang dulu. Dibalik segudang manfaat organisasi, ada juga dampak negatif yang diberikan. Fokus kuliah akan terpecah akibat membagi waktu dengan komitmen organisasi. Selain itu, waktu belajar materi kuliah akan terbatas mengingat adanya rapat organisasi.

Tidak hanya itu saja, ancamannya juga ada, IPK bisa terjun bebas jika gagal memanajemen waktu dengan baik. Potensi lulus lebih lama dari waktu yang ditetapkan juga lebih besar. Karena itu, terlalu fokus pada organisasi juga tidak baik dan memanfaatkan waktu luang dengan hedonisme jauh lebih buruk. Kita sebagai manusia memiliki banyak peran, di rumah sebagai anak yang memiliki tanggungjawab studi ke orang tua.

 Di kampus sebagai mahasiswa yang berperan membantu kemajuan tempat kita menimba ilmu. Mari menyimbangkan peran dengan porsi masing-masing. Prioritas ke kampus tetap untuk kuliah dan mengendalikan diri agar tidak terlalu asyik berorganisasi. Tetapi juga jangan ragu untuk memulai organisasi dengan segudang manfaat yang akan didapatkan. Sebisa mungkin manfaatkan waktu dengan kegiatan produktif tanpa menyinggung prioritas lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun