Mohon tunggu...
Feny Livia Manjorang
Feny Livia Manjorang Mohon Tunggu... Lainnya - masih beginner.

menulis = menegur diri sendiri. mari saling menegur namun tetap mengasihi:-)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Curhat Justru Dihakimi, Kenapa?

14 Februari 2020   23:40 Diperbarui: 14 Februari 2020   23:53 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dalam situs yang sama, di sana dijelaskan, ada dua jenis emphaty gap yakni Hot State dan Cold State. Hot State, keadaan ketika emosi sedang tidak stabil dan berpikir irrasional, biasanya saat manusia sedang marah, sedih, takut, kecewa, dll.

Sementara Cold State, seseorang dalam posisi stabil dan berpikir rasional sehingga dapat mengontrol dirinya sendiri. Jadi, ketika curhatan kita direspon dengan, "udahlah jangan berlarut-larut dalam kesedihan, harus bisa bangkit, makanya melawan, dll". Itu berarti kita dan si pendengar sedang berada pada perbedaan perasaan sehingga sulit untuk saling mengerti.

Oleh karena itu, memahami Hot-Cold Emphaty Gap sangat penting supaya mampu berempati dan memposisikan diri tanpa berakhir dengan meresponkan namun melukai perasaan orang lain.

Kata bijak mengatakan, seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlampau banyak. Itu hanya bisa terjadi jika dia bisa berempati terhadap siapapun. Tanpa kemampuan mengendalikan empaty gap, seseorang akan kerap berubah menjadi hakim bagi sesamanya.

Saatnya memahami emphaty gap! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun