Mohon tunggu...
Feny Livia Manjorang
Feny Livia Manjorang Mohon Tunggu... Lainnya - masih beginner.

menulis = menegur diri sendiri. mari saling menegur namun tetap mengasihi:-)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Haruskah Aku Kuliah?

3 Februari 2020   22:40 Diperbarui: 14 Februari 2020   22:45 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika yang lulus kuliah saja bisa menganggur, bagaimana dengan pendidikan hanya sebatas SMA? 

Mungkin, adik-adik yang kelas 12 SMA/SMK sekarang sedang kebingungan. Mereka bingung menentukan pilihan : apakah melanjut kuliah atau bekerja?

Kebingungan ini berlanjut pada ketakutan, tidak lulus perguruan tinggi negeri, keuangan orang tua tidak mampu menjangkau perguruan tinggi swasta, ingin bekerja tetapi belum memiliki pengalaman apa-apa, dan melanjutkan usaha orang tua namun sayang jika pendidikan mandek sebatas SMA.

Orang tua yang memiliki anak kelas 12 SMA pasti mengalami hal yang serupa, beberapa telah menyiapkan uang untuk melanjutkan pendidikan anak di perguruan tinggi dan adapula masih kekurangan finansial. Pendidikan sebatas SMA tentu menjadi kekhawatiran bagi seorang anak maupun orang tua. Apalagi zaman sekarang, Strata 1 tidak se "wah" yang dulu, semakin banyak lulusan S1 di Indonesia dan kuliah sudah menjadi standar rendah pendidikan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membentuk persaingan di dunia pekerjaan semakin ketat. Jika kita tertinggal sedikit saja dari pendidikan, baik itu hardskill dan softkill  akan menentukan mampu tidaknya seseorang bersaing pada Revolusi 4.0. Jadi seberapa pentingkah kuliah? Mengingat zaman sekarang, hubungan antara tingkat pendidikan dengan kualitas sumber daya manusia sudah seperti simbiosis mutualisme.

Semakin banyak orang melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi akan memperbaiki kualitas sumber daya manusia begitupun sebaliknya, pendidikan rendah maka kualitas SDM pun rendah dan menambah jumlah pengangguran. SDM terdidik memanifestasikan calon tenaga kerja yang cakap bersaing dan meningkatkan human capital diri seseorang. 

Berdasarkan observasi, kebanyakan orang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi agar mendapatkan pekerjaan yang memadai karena pendidikan sebatas SMA sulit meraih kesempatan melamar kerja.

Pendidikan tinggi sebagai jalan menggapai cita-cita terutama bagi yang ingin berkarir di dunia akademis, tidak hanya memperoleh ilmu pengetahuan, lagi memperluas relasi kelak berguna di dunia kerja. Kuliah memperkaya seseorang akan pengalaman, membentuk atau mengikis karakter, dan menjadi visioner. Kita juga dibantu bersosialisasi dengan orang lain, memanajemen waktu, dan melatih kapabilitas leadership, problem solving, dll.

Dengan semua benefit yang didapatkan, kecakapan seseorang dalam mempersiapkan diri menghadapi perubahan zaman inkonsisten akan semakin mantap. Nasib keluarga juga bisa diubah lewat pendidikan seperti teori ekonomi tentang Lingkaran Setan yakni miskin karena berasal dari keluarga miskin, dapat disangkal serta menghapus stigma ini. Untuk itu, masih ragukah kamu melanjutkan pendidikan? Pendidikan tinggi sangat berpengaruh menentukan keberhasilan seseorang dalam setiap aspek kehidupan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun