Mohon tunggu...
FENTY YOLANDA PRATIWI
FENTY YOLANDA PRATIWI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Gausah Urusin Hidup Orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerintah Negara-negara Afrika Berjuang Mempertahankan Ekonomi di Era Pandemi

18 Januari 2021   21:43 Diperbarui: 18 Januari 2021   21:47 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(Studi Kasus : Covid-19 Di Afrika)

Benua Afrika adalah benua terbesar kedua di dunia, sekitar 20,3 persen dari seluruh total daratan bumi atau setara dengan 30.224.050 km persegi. Benua Afrika sangat besar dengan jumlah penduduk yang banyak, terdapat 54 negara di benua itu.

Afrika memiliki banyak objek wisata mendunia, seperti sungai Nil, gurun sahara dan gunung klimanjaro. Sayangnya Afrika dikenal sebagai benua miskin. Afrika memiliki penduduk sebanyak 1,2 miliar jiwa, lebih dari setengah penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan dan 15 persennya tidak mempunyai pekerjaan. Pada 2016, Gross Domestic Product atau GDP per kapitanya berkurang sebanyak 11 persen, meski pada 2019 telah membaik.

Pada tahun 2010 lalu, McKinsey Global Institute (MGI) menggambarkan bahwa kemajuan serta potensi ekonomi Afrika sebagai "Singa Yang Sedang Bergerak", Afrika diprediksikan sebagai Negara dengan pertumbuhan tercepat kedua di dunia.

Keseluruhannya antara tahun 2000 dan 2010 benua ini mencapai pertumbuhan PDB tahunan ratarata 5,4% telah bertambah sebesar 78 miliar dolar AS pertahunnya ke PDB (sesuai harga yang berlaku pada tahun 2015). Tapi sangat disayangkan pertumbuhan tersebut harus melambat menjadi 3,3%, atau menjadi sekitar $ 69 miliar, yang terjadi satu tahun di antara tahun 2010 dan 2015.

Apakah gemerlap pendapatan dari pertumbuhan ekonomi itu hanya menjadi sejarah untuk Afrika? Apakah kedepannya pertumbuhan ekonomi Afrika akan semakin menurun sama dengan yang kemarin?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, penelitian yang baru dilakukan oleh MGI, yang dipublikasikan secara lengkap pada bulan Oktober 2016 lalu, menyimpulan bahwa jawabannya adalah "tidak".

Ekonomi Afrika Yang Menantang

Perlambatan pertumbuhan ekonomi Afrika sejak tahun 2010 terfokuskan pada dua kelompok yaitu Eksportir Minyak dan Negaranegara yang berada dibagian utara yang sedang dalam pembangunan kembali setelah terjadinya kejatuhan politik akibat perang atau Musim Semi Arab.

Pada masa itu antara tahun 2010 dan 2015 perekonomian Mesir, Libya dan Tunisia tidak tumbuh sama sekali yang sangat berbeda pada dekade sebelumnya dengan pertumbuhan tahunan ratarata berkisaran 4,8%. Tingkat pertumbuhan ekonomi diantara eksportir minyak seperti Aljazair, Angola, Nigeria dan Sudan menurun tajam dari yang sebelumnya 7,1% menjadi 4% pertumbuhan produktivitas menurun di sektor ini. Tingkat pertumbuhan produktivitas tahunan di negaranegara Arab Spring juga turun dari 1,7% menjadi 0,6% dan di negaranegara pengekspor minyak Afrika turun dari 2,6% menjadi 0,4%.

Pertumbuhan di sektor manufaktur Afrika juga turun antara 2010 dan 2014 menjadi 4,3% per tahun, tetapi utilitas dan konstruksi mencapai ekspansi secara signifikan untuk memastikan bahwa seluruh industri menghasilkan sebanyak 23% untuk pertumbuhan Afrika. Jumlah ini meningkat dari 17% pada dekade sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun