Mohon tunggu...
Odilia Fenta
Odilia Fenta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KAMPUS RAMAH DIFABEL

27 Oktober 2017   08:57 Diperbarui: 1 November 2017   14:26 1594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Atma Jaya Yogyakarta terbuka untuk para mahasiswa penyandang disabilitas. Keterbukaan ini ditunjukkan dalam hal penyediaan fasilitas dan treatmentpengajaran khusus. Hal ini sungguh menunjukkan sisi humanisme sebagai salah satu pilar visi UAJY.

Ki Hajar Dewantara pernah mengatakan "sebagai negara kesatuan, maka untuk seluruh Indonesia dan segenap rakyatnya harus ada kesatuan pendidikan dalam arti kesamaan dalam hak dan kesempatan untuk menuntut pelajaran yang sesuai dengan keinginan dan bakatnya sendiri". Tidak ada individu yang dilarang memperoleh pendidikan, begitu pula kaum difabel. Sebagaimana dilansir oleh situs resmi World Health Organization (WHO), istilah difabel sendiri merupakan kependekan dari different ability. Lebih lengkap lagi, difabel merupakan istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. 

Penurunan nilai adalah masalah dalam fungsi tubuh atau struktur, pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dialami oleh individu dalam melakukan tugas atau tindakan, sementara pembatasan partisipasi adalah masalah yang dialamai oleh seorang individu terkait keterlibatannya dalam situasi kehidupan.

Universitas Atma Jaya Yogyakarta merupakan salah satu penyelenggara pendidikan tingkat perguruan tinggi di kota pelajar  ini. 4 pilar inti termuat dalam visi universitas ini, yakni unggul, inklusif, humanis, dan berintegritas. Konsistensi visi 'humanis' dibuktikan Atma Jaya melalui penerimaan kaum disabilitas. Wakil Dekan 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Pupung Arifin yang kerap disapa pak Pupung, mengatakan "Atma Jaya menerima pendaftar-pendaftar yang memiliki keterbatasan fisik atau yang kita kenal sebagai kaum difabel. Ini kansesuai dengan visi kita, humanis".

Pemberian kesempatan bagi para penyandang disabilitas ini juga dilatarbelakangi oleh beberapa peraturan terkait penyelenggaraan pendidikan yang telah dibuat pemerintah. " UAJY memang membuka kesempatan bagi kaum difabel atas dasar Undang-undang No.8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, serta peraturan dari Kementerian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi, yakni Permenristekdikti No: 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pada pasal 37 ", tegas Pak Pupung.

Universitas Atma Jaya Yogyakarta pun tak hanya membuka pendaftaran begitu saja bagi penyandang disabilitas, namun juga dibarengi dengan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan. " Kan dalam penilaian akreditasi itu ada pertanyaan tentang bagaimana perguruan tinggi dalam mentreatment para mahasiswa penyandang disabilitas. Nah, Atma Jaya sampai saat ini telah menyediakan lift, lalu tanjakan datar bidang miring di beberapa titik di setiap kampus Atma Jaya, ada pula tombol-tombol khusus di lift bagi penyandang disabilitas, dan beberapa fasilitas lainnya", jelas Pak Pupung. 

                                                                         Sumber : galeri pribadi penulis

201436-59f976fa74bbb050810bd6b3.jpg
201436-59f976fa74bbb050810bd6b3.jpg
                                                                         Sumber : galeri pribadi penulis

Dosen FISIP Atma Jaya Yogyakarta ini juga menuturkan bahwa para dosen Atma Jaya siap memberikan strategi pengajaran khusus bagi para penyandang disabilitas jika memang dibutuhkan. "Kita akan memberikan pengajaran khusus bagi mereka yang membutuhkan, baik dalam pemberian tugas maupun evaluasi ujian." jelas Pak Pupung. "Kan nggak bisa disamain dengan mahasiswa lainnya. Misalnya juga bagi para tuna netra, kita akan lebih banyak menyampaikan materi dan memberikan ujian secara lisan, seperti itu sih.", tambahnya lugas.

Pandangan Mahasiswa Terhadap Kesempatan Pendidikan Bagi Penyandang Disabilitas

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai salah satu organisasi yang dimiliki oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, ternyata juga menaruh perhatian terhadap kesempatan pendidikan bagi para penyandang disabilitas. Penulis berkesempatan untuk mewawancarai ketua BEM yang sedang menjabat. Adalah Antonius Ferry Adrian atau akrab disapa Adrian.  "Asalkan penyandang difabel tersebut layak dan mampu kuliah di UAJY ketika test dan hasilnya sesuai standar yang sudah ditentukan UAJY, why not", jelas Mahasiswa FISIP angkatan 2015 ketika ditanya perihal kelayakkan penyandang disabilitas untuk menempuh pendidikan di UAJY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun