Mohon tunggu...
Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Mohon Tunggu... Suka menulis di blog fennibungsu.com dan membuat konten di media sosial

Si Milenial yang suka warna biru dan senang menulis || www.fennibungsu.com || Kreator Konten, content writer || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menelusuri Jejak Sejarah dan Hikmah dari Walking Tour

29 Mei 2025   15:43 Diperbarui: 9 Juni 2025   15:46 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama kompasianer dan tim Benteng Walking Tour (dokpri - kolase by fennibungsu)

Pasar Lama Tangerang, ini adalah salah satu pasar yang belum pernah saya datangi. Bisa dikatakan, lebih dari sekadar tempat berbelanja maupun kawasan kuliner. Padahal nama lokasi ini terbilang amat familiar dan siapa sangka menyimpan cerita sejarah panjang yang mungkin terlewatkan oleh siapa saja, termasuk saya. Oleh karenanya, ketika Kompasiana mengadakan acara KeTemu Walking Tour "The Hidden of History Pasar Lama Tangerang", ini kesempatan bagi saya untuk bisa mengenal tempat-tempat legendaris di sana.

Walking Tour ini dipandu oleh Kak Elsa Novia Sena dan Ronaldi dari Benteng Walking Tour. Para peserta yang terdiri dari para kompasianer, berbaur menjadi satu menelusuri gang-gang tua, bangunan bersejarah dan situs budaya yang menyimpan narasi penting.

Walau peluh mengucur deras dan hawa hangat terasa, tak ada tampak lelah dari aura para peserta. Paling sih kusam dikitlah di wajah adalah hal yang wajar, hehe. Namun perjalanan yang dimulai pagi hingga siang hari, makin membakar semangat saya mengikuti rangkaian tour sampai selesai. Nah, dari pengalaman tersebut, muncul sejumlah hikmah yang bisa saya petik:

1. Tambah Teman Baru

Hikmah pertama dalam sebuah perjalanan, pastinya adalah menambah teman baru. Di acara walking tour Kompasiana ini, saya senang bisa berkenalan dengan kompasianer lainnya, karena di sini baik yang centang biru maupun yang tidak, yang baru bergabung maupun yang lama, yang levelnya masih debutan hingga penjelajah berbaur menjadi satu, bareng-bareng berjalan kaki menyusuri spot-spot bersejarah.

Kak Elsa selaku tour guide dari Benteng Walking Tour yang sedang menerangkan tentang sejarah Kecap SH (dokpri. fennibungsu)
Kak Elsa selaku tour guide dari Benteng Walking Tour yang sedang menerangkan tentang sejarah Kecap SH (dokpri. fennibungsu)

2. Menghubungkan Generasi Muda dengan Identitas Lokal

Digital dan teknologi yang berkembang, jangan sampai anak-anak muda jaman now tidak mengenal identitas lokal atau malah membanggakan budaya lain. Kearifan lokal yang ada, sebisa mungkin untuk dilestarikan, apalagi dengan cara keren seperti walking tour ini, karena bisa menjadi jembatan yang menyenangkan dan interaktif.

Pas kebetulan pula yang menjadi tour guide dari Benteng Walking Tour dan sebagian besar kompasianer yang mengikuti acara ini adalah generasi muda, sehingga tak hanya mengenal tentang budaya dan sosial saja, tetapi juga turut serta melestarikan situs sejarah yang dapat diceritakan dan diperlihatkan kepada generasi berikutnya.

3. Tingkatkan Kesadaran untuk Berolahraga dan Cukup Tidur Malam

Dari namanya saja sudah ketahuan ya, "walking tour', sudah pasti berjalan kaki. Sehingga sebelum acara alias hari-H, para peserta bisa mempersiapkan diri dengan persiapan fisik yang kuat, sarapan dulu sebelum berangkat, tidur malam yang cukup dan tidak begadang.

Bayangkan saja, bila ada peserta yang waktu tidur malamnya tidak cukup antara 6-8 jam atau dianya tidak kuat secara fisik untuk berjalan kaki dalam waktu lama, tentunya perjalanan menyusuri bangunan bersejarah tersebut akan kurang bermakna. Maka dari itu, jaga tubuh dengan pola hidup sehat seperti berolah raga dan tidur malam menjadi kesadaran diri yang perlu dilakukan.

 

4. Menghargai Keberagaman Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun