Mohon tunggu...
efendi
efendi Mohon Tunggu... Lainnya - felix

Bloggercrony. Single Parent. Kagama.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebarapa Perlu Generasi Alfa Mempunyai Kebiasaan Menulis

10 Mei 2018   23:48 Diperbarui: 10 Mei 2018   23:55 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membiasakan menulis semenjak usia dini.

Masihkah buku dan pena selalu disiapkan untuk keseharian Anda? 

Berapa lembar tulisan tangan dalam buku Anda? 

Masihkah punya waktu untuk membaca ulang catatan Anda di buku harian? 

Berapa lama Anda tidak menulis dengan tangan?

Pertanyaan-pertanyaan  kecil itu perlu diajukan ke diri kita terutama yang punya hobi baca tulis.  Menulis dengan mengetik itu berbeda. Menulis dengan tangan sedangkan  mengetik dengan mesin tik/keyboard. Hasil tulisan tiap orang  berbeda-beda tergantung umur, pendidikan bahkan profesi namun mengetik hasilnya tiap orang akan sama bentuknya dari mesin.

Ada banyak manfaat menulis antara lain untuk meningkatkan kompetensi, daya  ingat, motorik dan kreatifitas. Kompetensi anak Indonesia masih rendah, terbukti dari survei Programme for International Student Assesment  (PISA) 2015 menunjukkan Indonesia berada di peringkat 60 dari 73 negara.  Isu kompetensi tersebut berkaitan degan lemahnya tradisi menulis di  Indonesia seiring dengan perkembangan dunia online.

Lemahnya tradisi menulis terutama bagi Anak Jaman Now, mengancam penurunan kemampuan motorik anak dalam mengenyam pengetahuan. Daya kreatifitas  juga akan semakin lemah, terutama dalam hal menulis dan seni terutama kaligrafi. Diperparah dengan buruknya kegemaran membaca. Anak batita sebagai generasi alfa sudah dikenalkan dengan teknologi tanpa diimbangi dengan buku.

Dengan  menulis, kita bisa mengenal diri sendiri. Menulis juga bisa memberikan ruang bagi kita untuk berekspresi dengan kesedihan ataupun kecintaan. Di era 80-an, guru akan memberikan pada anak yang melakukan kesalahan dengan menulis baik di buku berlembar-lembar. Kalau tulisan tidak jelas  da terkesan buru-buru maka tidak akan diminta untuk menulis ulang. Tujuannya agar siswa mengakui kesalahan dengan ketenangan.

Kebiasan  menulis itu penting dan perlu ditingkatkan, bukan untuk generasi  milenial tapi juga generasi alfa. Menanamkan kebiasaan menulis untuk  anak usia dini, bukan untuk menghasilkan tulisan yang benar atau salah  tetapi untuk memberikan ruang bagi mereka tentang konsep menulis.

Buku
Buku
SiDU  sebagai merek buku unggulan Asia Pulp Paper Sinar Mas telah merintis ajakan untuk menulis bagi generasi alfa dengan menerbitkan buku "Ayo Menulis Bersama SiDU!" yang berisikan latihan menulis untuk anak dengan melibatkan pendampingan orang tua dan guru secara insentif selama minimal 21 hari. Buku ini bertujuan memancing minat anak untuk menulis. Mulai dari pengenalan diri sendiri, asal mula kertas hingga perhelatan Asian Games 2018 serta  beragam topik dengan pertanyan yang menstimulus anak dalam mengutarakan pendapat dan ide melalui tulis tangan. Buku ini diberikan secara gratis  pada siswa di sekolah-sekolah mitra APP Sinar Mas. Apabila ingin mendaftaran sebagai mitra dapat mengunjungi lama www.ayomenulis.id 

Menulis  sebagai suatu kebiasaan akan membantu perkembangan otak kiri. Menulis  latin dan kaligrafi menjadikan otak kanan semakin baik. Menulis bisa  membantu keseimbangan perkembangan pikiran dalam berekspresi, berkreatifitas dan mengasah logika berfikir.  

Jadi ayo biasakan menulis!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun