Mohon tunggu...
felysia fee
felysia fee Mohon Tunggu... Freelancer - manusia hidup

non scholae sed vitae discimus

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Transplantasi Organ Dimanipulasi? Ini Faktanya!

6 Oktober 2019   08:53 Diperbarui: 6 Oktober 2019   09:44 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan itu mahal harganya. Semua orang pasti ingin sehat, ketika mereka sudah sakit, mereka baru merasakan betapa menderitanya dan pentingnya kesehatan itu. Namun, meskipun kita sudah berusaha untuk menjaga kesehatan, nasib buruk tidak bisa ditolak. 

Penyakit masih saja datang dan menyerang tubuh kita. Banyak penyakit keras, yang menyerang orang-orang jaman sekarang, salah satunya adalah penyakit yang membuat organ seseoang tidak berfungsi. Sehingga mereka harus melakukan transplantasi organ. Namun, sekarang, banyak seakali pro dan kontra yang ada, bahwa transplantasi organ dapat menyebabkan kanker, sehingga harus dihapuskan. 

Tentunya hal ini membuat gempar masyarakat, untuk mempertimbangkan lagi apakah mereka akan melakukan transplantasi organ yang beresiko atau malah memilih untuk menerima penyakitnya, bahkan pasrah menunggu ajal. Maka, saya persembahkan, artikel berjudul "TRANSPLANTASI ORGAN DIMANIPULASI? INI FAKTANYA."

Pertama, mari kita pahami dulu pengertiannya. Transplantasi organ adalah sebuah operasi/ cangkok/ pemindahan organ, dari seseorang yang memiliki ke organ sehat, ke orang yang organnya bermasalah/ rusak/ tidak dapat berfungsi lagi. Pemindahan organ bisa berasal dari orang yang masih hidup atau sudah meninggal. 

Organ yang dapat ditransplantasi antara lain, jantung, ginjal, paru-paru, pancreas, hati, usus, kornea, katup jantung, tulang, dan masih banyak lagi. Sedangkan, organ sendiri adalah gabungan dari dua jaringan atau lebih yang memiliki banyak fungsi.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2016, tentang Penyelenggaraan Transplantasi Organ, bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan melalui Transplantasi Organ asalkan sesuai dengan ketentuan yang sudah diberikan.

Dalam banyak kasus yang sering terjadi, penderita penyakit akan mati apabila tidak mendapat transplantasi organ. Di Amerika, tercatat, rata-rata setiap hari 20 orang mati karena menunggu organ. Transplantasi organ dapat meningkatkan kesehatan seseorang dan memperpanjang umur seseorang. Contohnya, transplantasi kornea, dapat membuat orang melihat jelas lagi. 

Transplantasi ginjal, dapat memperpanjang kehidupan orang beberapa tahun, atau bahkan dalam jangka waktu yang lama. Proses transplantasi organ cukup rumit. Pertama, seseorang harus diperiksa dan dipastikan siap untuk menerima transplantasi organ. Kemudian, proses dimulai disaat dokter menempatkan pasien tersebut ke dalam antrian transplantasi organ. Lalu, dimulailah proses menunggu. 

Mencari donor sangatlah sulit, karena diperlukan kecocokan antara pendonor dan penerima, salah satunya, harus memiliki golongan darah yang sama, antibodi yang kompatibel, dan ukuran tubuh yang serupa. Bahkan, keluargapun belum tentu cocok untuk menjadi pendonor organnya. Proses menunggu donor didasari oleh beberapa faktor, antara lain, waktu sisa hidup, tingkat keparahan penyakit, dan urutan mendaftar. 

Setelah menunggu cukup lama dan menemukan pendonor yang cocok, maka pasien tersebut akan melakukan transplantasi organ. Saat pendonor sudah ditemukan, pasien akan langsung dihubungi, dan secepatnya mereka harus langsung datang ke rumah sakit, karena organ diluar tubuh hanya dapat bertahan maksimal beberapa jam. 

Apabila, pasien tidak cepat merespon, rumah sakit akan menghubungi orang di antrian selanjutnya apabila sudah tidak ada waktu lagi untuk organ bertahan. Proses pembedahan dan transplantasi memakan waktu beberapa jam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun