Mohon tunggu...
Felix JFS
Felix JFS Mohon Tunggu... Desainer - Tukang Rangkai Kata

Pemuja indomie goreng

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gencar Dengan Kurikulum Merdeka, Kemendikbud Do The Right Things, Right!

1 April 2023   23:59 Diperbarui: 2 April 2023   00:05 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://ditpsd.kemdikbud.go.id

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus gencar mengkampanyekan Kurikulum Merdeka sebagai upaya revolusi pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang bertujuan untuk membawa perubahan dalam pendekatan pembelajaran yang lebih berfokus pada kemandirian siswa. Dalam kurikulum ini, Kemendikbud secara aktif mempromosikan prinsip-prinsip dan manfaat dari Kurikulum Merdeka kepada para guru, orang tua, dan masyarakat secara umum. 

Lahirnya Kurikulum Merdeka ini tentu saja adalah untuk memperbaiki kurikulum pendidikan yang sebelumnya dirasa kurang memadai. 

Pendidikan di Indonesia selama ini terlalu fokus pada pemberian materi dan teori, sehingga siswa cenderung tidak mampu memahami secara menyeluruh konsep yang diajarkan. Selain itu, kurikulum pendidikan juga kurang mampu menjawab kebutuhan siswa yang beragam, sehingga seringkali siswa merasa tidak tertarik dan bosan dengan pembelajaran. Pendidikan yang terlalu fokus pada aspek akademik dan kurang mampu menjawab kebutuhan siswa telah menjadi perhatian masyarakat luas, termasuk pemerintah. 

Merdeka Belajar merupakan salah satu implementasi dari Kurikulum Merdeka yang telah dicanangkan oleh Kemendikbud. Dalam program ini, siswa diharapkan menjadi lebih aktif dan mandiri dalam belajar, dengan memberikan ruang dan kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan keinginan mereka sendiri dalam menentukan jalannya dalam proses belajar. Salah satu aspek penting dari program Merdeka Belajar adalah pemberian kesempatan bagi siswa untuk mengakses berbagai sumber belajar, baik itu melalui media digital maupun melalui lingkungan sekitar mereka. 

Dalam hal ini, sekolah dan guru diharapkan dapat menjadi fasilitator yang mampu memfasilitasi proses belajar siswa dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia. Selain itu, program Merdeka Belajar juga memberikan kesempatan bagi sekolah dan guru untuk menciptakan inovasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini, mereka diharapkan dapat mengembangkan metode dan pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih antusias dan efektif.

Kurikulum Merdeka menempatkan siswa sebagai subjek utama dalam proses belajar mengajar dan guru sebagai fasilitator yang akan membantu dan mengembangkan potensi dan kreativitasnya. Dengan mengadopsi pendekatan interdisipliner dalam pengembangan kurikulum tentunya program ini mempunyai beberapa prinsip yang menjadi inti program itu sendiri, seperti:

  1. Memberikan kebebasan dalam proses pembelajaran

Prinsip pertama dari Kurikulum Merdeka adalah memberikan kebebasan pada siswa untuk memilih sendiri jalur pendidikan yang ingin diambil. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna.

  1. Mengembangkan keterampilan dan karakter siswa

Prinsip kedua dari Kurikulum Merdeka adalah mengembangkan keterampilan dan karakter siswa. Selain fokus pada aspek akademik, Kurikulum Merdeka juga menekankan pada pengembangan keterampilan, nilai, dan karakter siswa, sehingga siswa dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

  1. Mengutamakan pembelajaran aktif dan kreatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun