Mohon tunggu...
Felix Nesi
Felix Nesi Mohon Tunggu... Pemain Bola -

Pemain Bola

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Apa yang Sebaiknya Dibicarakan Pria di Depan Wanita

29 Januari 2019   09:14 Diperbarui: 29 Januari 2019   09:28 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Panduan untuk Para Jomblo)

Ini adalah bagian pertama. Mungkin akan ada bagian kedua, jika memang dibutuhkan.

Di depan perempuan yang disukainya, terkadang laki-laki menjadi sangat norak. Sebisa mungkin ia mau menunjukkan sesuatu yang membuat perempuan itu tertarik kepadanya. Itu jika si laki-laki adalah pekerja keras. Adalah seseorang yang mau mengejar apa yang ia inginkan. Jika tidak? Ia akan duduk dan menunggu. Menunggu perempuan itu kehabisan teman bicara dan berpaling kepadanya. Menunggu perempuan itu yang berpaling kepadanya.

Saya akan mendaftar hal yang sebaiknya dibicarakan dan hal yang sebaiknya tidak dibicarakan. Sebaiknya anda mempunyai alat tulis, sebab daftar ini akan sangat panjang. Namun sebelum itu, baiklah saya ceritakan dahulu mengapa hal ini penting untuk saya tuliskan.

Di bagian timur Indonesia, di suatu kampung kecil bernama Parere, seorang laki-laki tidak boleh berbicara dengan perempuan, tanpa melalui pernikahan adat. Laki-laki dan perempuan hidup terpisah sesudah berumur lima belas tahun, sesudah mereka dianggap dewasa. Perumahan orang tua dan keluarga di bagian tengah kampung, perumahan remaja perempuan di bagian utara, dan remaja laki-laki di bagian selatan. 

Mereka mempunyai sekolah yang sama, SD Parere dan SMP Parere. Itu sekolah swasta, di bawah yayasan atas nama sebuah koperasi kecil, tapi hanya agar bisa memfasilitasi budaya yang tidak ingin tergusur itu. Di sekolah itu mereka belajar bersama-sama, tetapi tetap, perempuan tidak boleh berbicara dengan laki-laki.

Bagaimana mereka berkomunikasi?

Lewat surat.

Kabar berikut yang tidak akan mengejutkan anda adalah saya berasal dari daerah itu. Ayah saya adalah kepala kampung, biasa dipanggil Zuki-ba (raja). Zuki-ba mempunyai dua orang istri dan walaupun mereka kelihatannya rukun, mereka seringkali menjadi ribut dan itu memusingkan saya. Rumah kami cukup besar, ada lebih dari tujuh kamar. Istri pertama, ibu saya, di kamar depan, sedangkan istri kedua di kamar belakang. 

Suatu hari Zuki-ba memanggil kami dan bertanya apakah ia boleh menikah lagi. Ia menyukai seorang perempuan, anak Paman Vura. Yang lain tidak berkebaratan, tetapi saya berkeberatan. Saya menyukai Rira-bi, anak Paman Vura.

Rira-bi punya senyum yang indah, dan bila kamu mengetahuinya, kamu akan tahu seperti apa dunia ini tanpa manusia lain. Kau merasa hanya kau seorang, yang sedang berdiri di atas dunia mahaluas ini, melihat seorang lain yang sedang tersenyum dengan indahnya, dan seorang lain itu adalah Rira-bi, satu-satunya perempuan di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun