Dia tergagap..
Membisu tak mengerti dirinya sudah melakukan apa..
sehingga selanjutnya tdk melakukan apapun atas segala yg menjadi kewajibannya kepada seorang hamba..
Selain menutupi kealpaannya dengan menuduh kata benci rindu dan keji sebagai biang kerok. Seraya berdendang lagu kesedihan..padahal, seperihnya bait bait syair.. berdendang adalah bagian dari kesenangan..
Tak ada lg kemampuan yang tersisa dan bisa diukur secara elegan
Padahal baru saja selesai lulus-lulusan berbagai ilmu seluk beluk sampai lekuk mengenai semua itu
Dengan predikat cum laude pula
Isi kepala dan kepekaan hatinya mendadak kosong tak berbekas, oleh sebab dua kesalahan fatal, yang keduanya adalah perbuatan membantah tesisnya..
Kini spt kembali jadi tak berilmu karena tidak ada dampak perbuatan sekecil bijih jarahpun yg terasa..
Dan ketika sang waktu terus bergerak.. memaksanya harus melanjutkan pengembaraan diri diatas bumi..siap tidak siap dia harus teruskan perjalanan..kembali dibawah sinar pelangi..oleh sebab hidup memang akan selalu diawali beraneka warna yang menyilaukan..untuk pada tujuan memilih satu warna lagii..pada akhirnya.
Tentulah masih ingin menemukan kehidupan diatas kebenaran yang diridhoi.. dia akan berfikir optimis untuk keselamatan dirinya.. barangkali masih ada dan tentu ada bila sanggup diikhtiarkan. Untuk sebuah model yg lain tentunya..krn barangkali dia tidak mau lg alami spt hal-hal yg sudah tdk dia sukai.