Mohon tunggu...
Felisha Antony
Felisha Antony Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kehidupan

20 November 2017   00:55 Diperbarui: 20 November 2017   01:00 10601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam dunia pendidikan tentunya kita sudah akrab dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sendiri merupakan pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di harapkan. Karena di nilai penting, pendidikan ini sudah di terapkan sejak usia dini di setiap jejang pendidikan mulai dari yang paling dini hingga pada perguruan tinggi agar menghasikan penerus --penerus bangsa yang berkompeten dan siap menjalankan hidup berbangsa dan bernegara.

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan resmi masuk dalam kurikulum sekolah di Indonesia pada tahun 1968. Pada tahun 1975, nama pendidikan kewarganegaraan diubah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Nama mata pelajaran PMP diubah lagi pada tahun 1994 menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pada masa Reformasi PPKn diubah menjadi PKn dengan menghilangkan kata Pancasila yang dianggap sebagai produk Orde Baru. Dimasukkanya mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan oleh pemerintah memiliki maksud dan tujuan tersendiri yaitu agar warga negara Indonesia memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.

Penerapan pendidikan kewarganegaraan pun kini selalu kita temui dalam kehidupan sehari -- hari terutama dalam aspek sosial.  Pendidikan kewarganegaraan memberi pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan sosial. Berikut adalah bentuk penerapannya dalam kehidupan sosial pada lingkungan:

Sekolah

Dalam lingkungan sekolah, penerapan pendidikan kewarganegaraan dapat diwujudkan dalam upacara bendera, seperti bagaimana kita bersikap dalam upacara itu. Kita diajarkan untuk besikap khidmat dalam upacara. Selain itu, kita dapat menerapkannya dengan mengikuti kegiatan sekolah seperti organisasi paskibra sebagai bentuk pengabdian kepada negara.

Masyarakat

Dalam kehidupan bermasyarakat kita tentu mengerti akan perbedaan yang terkandung didalamnya baik agama, ras, suku, dsb. Oleh karena itu, kita diajarkan untuk selalu menjunjung tinggi toleransi akan perbedaan -- perbedaan yang ada agar seluruh warga negara dapat hidup rukun dan damai.

Selain dalam kehidupan sosial, kita juga bisa menerapkannya dalam lalu lintas dengan tertib berlalu lintas dan mematuhi segala peraturannya. Kita juga sebaiknya tidak enggan untuk mengingatkan anggota masyarakat yang melanggar peraturan lalu lintas.

Hidup dalam masyarakat yang berbudaya, kita harus turut meneruskan tradisi dalam menjaga persatuan agar selalu tercipta kedamaian dalam masyarakat. Hal itu dapat kita lakukan dengan terus menjunjung tinggi toleransi serta keadilan sosial.

Pada akhirnya pendidikan kewarganegaraan dapat menjadi sumber pengetahuan akan bagaimana seharusnya kita berperilaku sebagai warga negara yang baik. Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan kita untuk menjadikan Pancasila sebagai pondasi kita sebagai warga negara dalam berperilaku. Pendidikan kewarganegaraan bukan hanya sekedar mata pelajaran yang dijadikan bahan studi dan harus kita pelajari. Tetapi pendidikan kewarganegaraan juga harus kita terapkan dalam kehidupan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun