Mohon tunggu...
Inovasi

Media dan Ujaran Kebencian

23 Februari 2018   09:56 Diperbarui: 23 Februari 2018   10:28 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Media adalah sarana dimana para penggunanya dapat berpatisipasi, berbagi aspirasi dan juga menciptakan berbagai informasi yang penting bagi negara.

Negara juga menggunakan media untuk menjangkau lebih dekat dengan masyarakat. Walaupun begitu jika dikatakan bahwa negara dapat menjangkau masyaraktnya dengan media ternyata tidak, mengapa begitu?

Karena bisa dilihat banyak dari masyarakat yang masih belum bisa menyampaikan aspirasi mereka kepada negara, mungkin beberapa dari mereka sudah sampai aspirasinya ke negara tetapi dari pihak negara tidak ada yang merespon akan aspirasi tersebut.

Indonesia dapat dikatakan  sudah cukup maju dalam bidang media dan juga teknologi, media sangat banyak digunakan oleh semua kalangan untuk mengola informasi yang terjadi dalam negara.

Tetapi banyak juga yang menyalahgunakan media, contohnya menyebarkan HOAX dan juga menyebakan kebencian terhadap negara.

Media juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan ketidaksetujuan masyarakat pada negara. Banyak dari masyarakat yang kurang mendukung akan adanya perkembangan yang terjaid di negara.

Sebagian dari masyarakat juga ada yang kurang setuju akan komentar buruk tentang negara, maka dari itu banyak masyarakat yang saling berselisih di media dan akhirnya berpengaruh pada banyak pihak.

                                                              

Komentar yang buruk dapat berpengaruh terhadap banyak pihak, contohnya banyak dari toko atau perusahaan yang akhirnya harus tutup karena tidak tahan akan komentar dari masyarakat yang kurang mendukung akan apa yang mereka lakukan.

Menurut beberapa orang yang telah di wawancara tetang komentar buruk yang tersebar luas di media social, ini adalah satu-satunya cara bagi para masyarakat dimana mereka dapat berbicara dengan pemerintah.

Tapi banyak juga orang yang salah menanggapi pendapat sebagai komentar kebencian. Ada perbedaan antara pendapat dengan ujaran kebencian. Pendapat merupakan penilaian, berbeda dengan penyebaran kebencian. Jika hanya mengatakan Pemerintah buruk atau gagal, maka hal tersebut hanya pendapat dan itu tidak dilarang, tetapi jika sudah mengajak orang lain membenci kelompok lain, maka itu persoalan yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun