Mohon tunggu...
Pendidikan

Ayo Ketahui 6 Karakteristik New Media

20 Agustus 2018   18:29 Diperbarui: 28 Agustus 2018   10:41 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kata media sudah sejak lama digunakan sebagai istilah tunggal yang biasanya dikaitkan dengan media komunikasi. Istilah media komunikasi ini terpisah dari institusi dan organisasi di mana orang-orang bekerja seperti media cetak dan pers, fotografi, iklan, sinema, broadcasting (radio dan televisi), penerbit, dan sebagainya.

Istilah media juga mengacu pada budaya dan produk material dari berita, film, sinetron yang mengambil materi dari koran, kaset, dan sebagainya. Dalam bukunya yang berjudul New Media, A Critical Introduction yang Martin Lister, Jon Dovey, dan Seth Giddings menyelidiki lebih dalam mengenai proses informasi dan representasi ('konten') dari suatu 'media' yang didistribusikan, diterima, dan dikonsumsi oleh khalayak serta diatur dan dikendalikan oleh pasar.

Banyak cara yang digunakan untuk mengkonsumsi media. Istilah media baru atau new media sudah banyak tedengar di kalangan publik. Istilah media baru ada karena saat ini publik dapat memilih dan menentukan sendiri media mana yang ingin mereka konsumsi, bahkan publik dapat berpartisipasi di dalam konten suatu media itu sendiri, salah satu contohnya melalui citizen journalism.

Melalui hal tersebut, masyarakat di era sekarang tidak hanya menggunakan cara yang terkesan kuno seperti melihat acara televisi yang sudah terjadwal setiap harinya, tetapi msyarakat juga dapat memproduksi dan memilih konten media. Pesatnya perkembangan teknologi juga mempengaruhi berkembangnya media baru pada masa kini. Teknologi yang berkembang pesat dan cepat juga membuat perkembangan media semakin pesat pula.

Istilah media baru (new media) muncul di akhir tahun 1980-an, dunia media dan komunikasi menjadi terlihat berbeda dan perbedaan ini tidak hanya terbatas pada satu sektor saja. Perubahan terjadi di sektor-sektor percetakan, fotografi, televisi, bahkan telekomunikasi.

Media baru juga mempengaruhi perubahan dalam ekonomi, sosial dan budaya pada tahun 1960-an. Terdapat beberapa perubahan yang terjadi dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik akibat adanya media baru, di antaranya:

  • A shift from modernity to postmodernity
  • Intensifying processes of globalisation
  • A replacement, in the West, of an industrial age of manufacturing by a 'postindustrial' information age
  • A decentring of established and centralised geopolitical orders

Karakteristik Media Baru

  1. Digital : Proses input data dalam media digital semuanya diubah dalam bentuk angka. Data tersebut biasanya berupa cahaya atau suara atau sesuatu yang direpresentasikan  seperti teks, grafik dan diagram, foto, dan sebagainya. Semua itu akan diproses dan disimpan sebagai angka dan dijadikan sebagai produk dari sumber online, digital disk, atau memory drives yang kemudian dapat diterima sebagai tampilan layar, dikirim kembali melalui jaringan telekomunikasi, atau dapat juga dijadikan dalam bentuk cetak (hard copy).
  2. Interactivity : Pada tingkat ideologis interactivity merupakan nilai tambah dalam karakteristik media baru. Ketika old media hanya menawarkan konsumsi media yang pasif, maka media baru justru menawarkan interaktivitas yang memungkinkan audiens untuk berperan aktif dalam memproduksi konten media. Sehingga audiens tidak hanya menjadi penonton (viewer) saja tetapi juga sebagai pengguna (user).
  3. Hypertextual : Kata hyper diambil dari bahasa Yunani yang artinya di atas atau di luar. Dengan demikian, media baru menyediakan tautan yang memungkinkan audiens untuk mencari bahasan, topik atau referensi lain di luar dari teks itu sendiri.
  4. Networked : Media tidak hanya semakin terspesialisasi dan tersegmentasi, tetapi juga seluruh sektor industri media baru memulai untuk melibatkan peran dan memberikan peluang bagi users untuk menghasilkan konten mereka sendiri. Dengan demikian, khalayak lebih mudah untuk menciptakan jaringan atau berjejaring satu sama lain salah satunya melalui jaringan yang berbasis internet. Internet memudahkan khalayak untuk terhubung secara luas dan global serta dapat dengan mudah diakes oleh khalayak melalui teknologi-teknologi yang semakin berkembang saat ini.
  5. Virtual : Istilah virtual sangatlah berkaitan dengan media baru karena media baru memiliki teknologi yang menciptakan virtualitas. Istilah virtual yang dimaksud adalah suatu kondisi yang terlihat nyata dan benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Lebih mudahnya yaitu realitas yang terjadi dalam diri kita dan kita alami ditempat itu dan pada waktu itu. Realitas virtual sebenarnya dihasilkan oleh seseorang yang menggunakan grafik dalam komputer dan video digital sehingga penggunapun dapat melakukan interaksi tersebut seolah-olah mereka sedang bertatap muka secara langsung.
  6. Simulated : Sebenarnya virtual dan simulated memiliki kaitan yang erat antar keduanya. Simulated biasanya diartikan sebagai suatu imitasi atau representasi. Dalam media baru, simulated hanyalah sebuah ilusi yang sebenarnya tidak terjadi secara nyata.

Sumber

Lister, M. et al. (2009). New Media: A Critical Introduction 2nd Edition. New York: Routledge

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun