Mohon tunggu...
Feifel Cornelius
Feifel Cornelius Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Future needs you, past doesn't

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana AS Melawan Komunisme

22 Juli 2021   17:56 Diperbarui: 22 Juli 2021   18:42 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua Berawal dari Kekalahan Jerman pada perang dunia 2 di tahun 1945. Pada saat itu Jerman terbagi menjadi 2 yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur, Jerman barat yang dipimpin AS, Prancis dan Inggris sementara di Jerman Timur dipimpin oleh Uni Soviet.

Pada saat itu, Uni Soviet dan RRC merupakan kekuatan Komunisme terbesar di dunia. dan saat itu juga mereka membangun Traktat aliansi dan persahabatan yang diisi dengan Ideologi, Ekonomi dan Militer. Tentu ini merupakan ancaman besar bagi AS.

Karna itu, Presiden AS pada saat itu Dwight D Eisenhower beserta sekretaris mentri luar negrinya Jhon Foster Dulles menyusun strategi untuk melawan pengaruh Komunis yaitu dengan meretakan hubungan Uni Soviet dengan RRC. Dwight D Eisenhower mengurnagi nggaran militer di Angkatan darat dan laut namun memperbanyak di Angkatan Udara dan jumlah senjata nuklir. Akhirnya pada 1953 Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin meninggal dunia dan digantikan oleh Georgy Malenkov. 

Pada saat itu kekuatan nuklir AS sudah jauh melampaui Uni Soviet sehingga Georgy Malenkov lebih mementingkan keamanan negara dan lebih baik menjalankan hubungan diplomatik dengan AS dan rela meninggalkan sekutu terbesarnya yaitu RRC. Namun Georgy Malenkov tidak berkuasa lama dan digantikan oleh Nikita Khrushchev.

Nikita Khrushchev tetap menjalankan kebijakan  Georgy Malenkov untuk bersekutu dengan AS. Pada tahun 1965 saatKongres ke-20 partai komunis Uni Soviet,  Nikita Khrushchev berkata bahwa Stalin merupakan  diktator dan buka pemimpin yang lain karna menurutnya Stalin sudah tidak seperti pemimpin sebelumnya yaitu Vladimir Lenin. Tentu  ini membuat Mao Zedong ( Pemimpin RRC ) marah karna menurutnyasecara tidak langsung Nikita Khruschchev telah menghina dirinya dan karna Mao Zedong takut bahwa bawahannya akan mengikuti jejak Nikita Khrushchev.

Pada Tahun 1959, Tokoh dari Tibet bernama Dalai Lama melarikan diri ke India sebagai bentuk pemberontakan, India juga memiliki sengketa perbatasan dengan RRC. Uni Soviet secara diam-diam membantu India dalam persenjataan untuk menandingi Pakistan sehingga ini membuat RRC sudah tidak menganggap Uni Soviet sebagai sahabat.

2 Maret 1969 terjadi konflik di Pulau Zenbao yaitu perbatasan Uni Soviet dan RRC namun kali ini militer terlibat. Karna banyak krisis dan konflik di RRC, maka RRC mengambil langkah drastis yaitu menjalin hubungan diplomatik dan kerjasama bersama musuh bebuyutannya, Amerika Serikat.

Dari Artikel di atas bukan bermaksud untuk berpihak mana yang benar dan mana yang salah, Dari sejarah di atas mengajarkan kita bahwa bagaimana cara kita untuk mencari solusi demi kepentingan negara dan bersama. Kita harusnya bersyukur karna tinggal di Indonesia yang memiliki prinsip politik yang bebas aktif sehingga tidak berpihak kepada Blok barat yaitu Liberal ataupun Blok timur yaitu Komunis.

Sumber:

Mengapa Blok Komunisme Gagal | Sejarah Sino-Soviet Split ( By. Hipotesa )

https://youtu.be/FjXDuKoMvqk

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun