Mohon tunggu...
Feenda Sekar Dawasti
Feenda Sekar Dawasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 20107030096

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Waspada "Stress Carrier" dalam Dunia Kerja

19 Maret 2021   16:18 Diperbarui: 19 Maret 2021   16:37 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://theconversation.com/

Sering kali kita pernah mengalami yang namanya stres dalam bekerja. Kondisi seperti ini biasa dialami oleh karyawan ataupun pegawai yang sedang menghadapi pekerjaannya. Gejala yang tampak pada orang yang mengalami stres carrier ini antara lain, emosi menjadi tidak stabil, cemas, tidak bisa rileks, tegang, gugup, perasaan tidak tenang, tekanan darah meningkat, dan mengalami gangguan pencernaan. 

Stress carrier ini juga bisa diakibatkan dengan keadaan seseorang yang mana dia belum bisa menjangkau kemampuannya. Selain itu, stress carrier juga bisa diakibatkan oleh tiga faktor yaitu faktor lingkungan, faktor personal, dan faktor perusahaan. 

Dalam faktor lingkungan dapat berupa kondisi fisik, manajemen kantor bahkan hubungan sosial di lingkungan pekerjaan. Faktor personal bisa berupa tipe kepribadian, peristiwa atau pengalaman pribadi maupun kondisi sosial-ekonomi keluarga dimana pribadi berada dan mengembangkan diri. 

Dan faktor perusahaan bisa berupa tuntutan tugas, tuntutan peran (beban peran yang berlebihan dialami ketika karyawan diharapkan melakukan lebih banyak daripada waktu yang ada), dan tuntutan antarpribadi yaitu tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain dan hubngan antarpribadi yang buruk dapat menyebabkan stres.

Selain faktor-faktor tersebut, ada pula beberapa faktor spesifik yang dapat memicu stres saat bekerja, antara lain

  • Tumpukan pekerjaan, dengan datangnya tugas-tugas baru di saat tugas sebelumnya belum selesai, sering kali membuat karyawan atau pekerja kelelahan. Dan apabila hal ini berkelanjutan, maka beban dan tumpukan pekerjaan ini dapat memicu stres.
  • Pemberitahuan di luar jam kantor, hal ini juga dapat memicu terjadinya stres dalam bekerja, karena dengan adanya pemberitahuan di luar jam kantor dan ketika karyawan sedang menikmati hari libur, pemberitahuan itu dapat mengakibatkan beban pikiran di saat pikiran sedang tenang.
  • Tidak bisa mengontrol emosi, ketika sedang mengalami banyak pikiran, disitulah seorang sulit untuk menahan emosinya, dan rasanya ingin marah-marah.
  • Konflik dengan rekan kerja, tidak sedikit orang yang merasa dirinya mendapatkan rekan kerja yang cocok. Sering kali ketidakcocokan dalam bekerja inilah yang rentan menimbulkan konflik antar karyawan maupun pegawai. Konflik yang berkelanjutan bisa mengakibatkan dan meningkatkan stres yang membuat pekerjaan menjadi tidak optimal.
  • Lingkup pekerjaan, rekan kerja atau bahkan atasan yang kurang mendukung bisa membuat lingkungan kerja menjadi tidak nyaman. Karena adanya tekanan kapasitas dari karyawan, dapat menimbulkan stres di kantor.
  • Masalah pribadi, saat sedang memiliki masalah pribadi dengan keluarga, teman, ataupun pasangan, hal ini dapat memberikan tekanan-tekanan pada pikiran, sehingga membuat produktivitas menjadi terhambat.

Untuk dapat meminimalisir atau mengatasi stres dalam bekerja, berikut ini bisa membantu kamu untuk meringankan stres saat bekerja, antara lain

  • Memprioritaskan tugas, memang tidak mudah untuk menyelesaikan tugas dalam satu waktu. Hal ini akan memicu terjadinya stres. Namun, untuk meminimalkan itu kita dapat menyiasati dengan memprioritaskan tugas. Dimulai dengan mengerjakan tugas yang paling penting terlebih dahulu. Dengan itu kita dapat fokus pada suatu tugas dan manajemen waktu menjadi lebih baik.
  • Datang lebih awal, kepadatan lalu lintas sering kali terjadi ketika kita hendak pergi ke kantor, sehingga hal tersebut juga bisa menjadi pikiran kemudian stres. Maka dari itu, sebaiknya berangkat bekerja lebih awal supaya tidak terjebak kemacetan jalan.
  • Jangan menjadi pribadi yang perfeksionis, karena menjadi orang perfeksionis atau terlalu ambisius dalam mengejar target, hal ini akan menyebabkan timbulnya stres. Dan ketika target tidak tercapai akan kecewa sehingga menjadi sangat stres dan menjadi beban pikiran tersendiri.
  • Kurangi multitasking, karena dengan melakukan suatu pekerjaan secara bersamaan juga rentan menimbulkan stres dan tidak fokus sehingga pekerjaan tidak maksimal.
  • Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerja dapat memicu terjadi nya stres. Maka dari itu ciptakan lingkungan kerja yang nyaman dimulai dari diri sendiri. Contohnya jika kamu tipe orang yang bekerja suka dengan suasana tenang untuk berkonsentrasi, dan ketika ada rekan atau pegawai yang lain berisik atau menyetel musik dengan suara keras, maka kamu bisa bernegosiasi secara baik-baik dengan orang tersebut. Atau kamu juga bisa menggunakan headset untuk meredam suara di sekitar.
  • Menghindari konflik, biasanya dalam perusahaan terdapat drama antara rekan kerja atau klien. Maka jauhkan dirimu dari hal tersebut, dengan cara menghindari gosip atau membuat masalah dengan teman. Selain itu juga, hindari orang yang tidak bisa bekerja dalam satu tim, karena itu juga salah satu pemicu stres.
  • Jangan malu bertanya, salah satu yang menimbulkan stres adalah ketidaktahuan terhadap ekspektasi atasan ataupun klien. Jika kamu memahami permintaan atasan atau klien, setidaknya kamu memiliki gambaran atau bayangan untuk mencari cara dalam menyelesaikan pekerjaan.

Jika stres dalam bekerja ini terus berkelanjutan dan dibiarkan begitu saja, maka bisa menyebabkan masalah kesehatan pada fisik, mental, dan juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Selain itu, dampak kesehatan yang lainnya seperti gangguan tidur, nyeri kepala, gangguan penglihatan, penyakit jantung, penurunan atau peningkatan berat badan, gangguan saluran pencernaan, gangguan tulang dan otot, serta peningkatan tekanan darah.

Banyak sekali dampak buruk jika stress carrier ini jika tidak segera diatasi, contohnya perfoma kerja menjadi buruk, tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya, memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan rekan kerja maupun atasan, dan memiliki manajemen waktu yang buruk.

Untuk mengatasinya kamu juga bisa membicarakan apa yang membuat kamu stres kepada atasan atau manajer di kantor. Namun apabila kamu telah melakukan perubahan agar tidak stres, tetapi stres itu tetap dialami, mungkin saatnya kamu untuk mempertimbangkan pekerjaan di tempat lain.

Jadi, jangan anggap sepele jika stres berat terjadi ketika bekerja, karena stress carrier ini jika tidak segera ditangani maka akan menjadi fatal. Dan jangan malu untuk berkonsultasi dengan psikolog jika kamu tidak sanggup mengatasi sendiri stress akibat pekerjaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun