Mohon tunggu...
Feenda Sekar Dawasti
Feenda Sekar Dawasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 20107030096

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kenali Gejala "Panic Attack" Sebelum Terlambat

13 Maret 2021   15:25 Diperbarui: 14 Maret 2021   19:11 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi panic attack -www.helpguide.org

Mungkin di antara kalian pernah mengalami rasa takut atau gelisah berlebihan secara tiba-tiba dengan ditandai rasa pusing, detak jantung berdegup kencang, gemetar, atau otot menjadi tegang. 

Munculnya rasa tersebut bisa saja kamu mengalami panic attack atau bisa disebut serangan panik. Karena pengertian dari panic attack itu sendiri adalah serangan perasaan takut dan gelisah yang terjadi secara mendadak. Dan kondisi ini pun juga tidak ada alasan yang pasti. 

Serangan ini bisa menyerang kapan saja, dan biasanya penderita serangan ini sering merasa seperti terkena serangan jantung dan rasanya akan mati mendadak. 

Pada umumnya panic attack akan terjadi 1-2 kali dalam hidup seseorang. Namun tidak menutup kemungkinan beberapa orang akan mengalami panic attack secara berulang. Orang yang pernah mengalami satu kali panic attack sebelumnya, memiliki risiko lebih besar untuk mengalami panic attack berikutnya.

Diangkat dari cerita nyata bernama Dhika salah satu tim dari akun instagram rahasia gadis, ketika ia pergi ke suatu restoran lalu tiba-tiba merasa seluruh badannya kesemutan, detak jantung berdegup kencang hingga sesek napas dan tangan juga mulai berkeringat dingin. Orang-orang yang ada di restoran itu melihatnya dan membuat Dhika semakin tambah gelisah dan takut. 

Ditambah dia tidak bisa mendengar apa-apa dan tatapan matanya seperti melihat kunang-kunang, dan dia sempat berpikir bahwa dirinya sebentar lagi akan mati. Hingga akhirnya dia mengunjungi dokter tetapi saat di periksa oleh dokter, tidak menunjukkan gejala penyakit yang mendalam. Kemudian dia dirujuk untuk ke psikiater, dan setelah di cek Dhika juga tidak memiliki gangguan mental, tetapi memiliki kecemasan yang sangat tinggi atau bisa disebut panic attack.

Setelah kita mengetahui apa itu panic attack, ada beberapa penyebab yang kemungkinan akan terjadi panic attack, antara lain

  • Stress, ketika sedang stress kamu semakin rentan untuk merasa cemas sehingga dapat mengalami panic attack, dan jika tidak segera diobati akan merasa depresi karenanya.
  • Faktor keturunan, panic attack bisa terjadi karena genetika/keturunan, karena ketika ada orang tuamu atau saudara kandungmu mengalami panic disorder (gangguan panic), kemungkinan untuk mengalami kondisi yang sama juga jauh lebih besar.
  • Sensitivitas, dengan adanya rasa sensitif yang dimiliki sebagian orang, itu bahkan dapat membuat orang memiliki gangguan kecemasan termasuk panic attack. Tetapi juga tidak semua orang yang memiliki rasa sensitif akan terjadi panic attack.

Ada beberapa gejala yang dimiliki oleh orang yang mengalami panic attack yaitu

  • Dada terasa nyeri dan tidak nyaman
  • Merasa pusing
  • Jantung berdebar-debar (berdegup kencang)
  • Badan mulai berkeringat dan panas dingin
  • Seluruh badan gemeteran
  • Perut terasa sakit dan mual
  • Mati rasa atau kesemutan
  • Kehilangan kontrol tubuh dan ketakutan akan mati
  • Merasa terpisah dari lingkungan sekitar
  • Penurunan suhu tubuh secara mendadak

Sebagian besar dari gejala panic attack merupakan karakteristik fisik, dan sering kali orang menganggap bahwa itu adalah serangan jantung karena gejalanya yang cukup parah. 

Seorang yang mengalami panic attack ini bisa terjadi selama 5 sampai 10 menit. Dan setelah kondisi ini tertangani dengan baik, pengidap panic attack ini akan merasakan kelelahan dan menyisakan rasa takut yang berlebihan.

Lalu apa yang harus kita lakukan ketika ada orang yang mengalami panic attack tersebut? Hal-hal yang harus kita lakukan adalah

  • Jika ada pada keramaian, bawa ke tempat yang lebih tenang
  • Ajak bicara pelan-pelan dan tanyakan apa yang ia butuhkan, contoh "butuh obat?" "Butuh minum" atau "beri tahu apa yang kamu butuhkan"
  • Segera tawarkan obat, jika ia memiliki obat untuk penanganan panic attack
  • Pandu orang tersebut untuk mengatur napasnya, dengan mengajaknya bernapas pelan dalam hitungan 10 detik selambat-lambatnya
  • Hindari faktor gangguan  yang berkesan mengagetkan atau menyibukkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun