Menurut buku yang saya baca, (kurniasih 2010). Pemahaman ketauhidan yang diajarkan kepada anak merupakan pembentukan mental anak agar anak mencapai kematangan secara spiritual, selain itu untuk membentuk yaang tangguh seolang peneliti Ary Ginanjar Agustian dalam bukunya "Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional dan Spiritual", mengatakan bahwa untuk membangun kecerdasan spiritual itu menggunakan pijakan 5 rukun islam, sebagai prinsip ketangguhan pribadi, personal strenght dapat dijabarkan sebagai berikut: pertama, penetapan misi, persaksian, melafalkan dua kalimat syahadah.Â
Kedua, pembangunan karakter, selalu mendekatkan diri kepada Allah dalam wujud sholat. Ketiga, pengendalian diri, dengan banyak berpuasa, baik yang sunnah maupun yang wajib. Keempat, ketangguhan sosial, diwujudkan dalam membayar zakat. Kelima aplikasi total, diwujudkan dalam pelaksanaan ibadah haji.Â
Allah membekali manusia dengan 1 milyar sel-sel otak yang belum terhubungkan satu dengan yang lainnya. Sel-sel ini akan saling berhubungan bila anak mendapatkan perlakuan yangpenuh kasuh sayang perhatian,belaian bahkan bau keringat orangtuanya.
Saat anak berusia 3 tahun terdapat 1000 triliun koneksi (sambungan antar sel). Pada saat ini anak mulai bisa dikenalkan berbagai hal dengan mengulang-ulang:
a.Mendengarkan bacaan al-qur'an
b.Bahasa asing seperti bahasa inggris
c.Memngenalkan nama-nama benda dengan cara bermain
d.Mengenalkan aroma dan wujud buah
e.Membacakan cerita dongeng
f.Mengajak anak diskusi
Dari usia 3-11 tahun, terjadi apa yang disebut proses restrukturisasi atau pembentukan kembali sambungan-sambungan tersebut.pada usia 6 tahun, koneksi yang terus diulang atau mengalami pengulangan0pengulangan akan menjadi permanen. Sedangkan koneksi yang tidak digunakan akan dipangkas alias dibuang. Oleh karenanya, usia sebelum 6 tahun adalah saat yang tepat untuk mengoptimalkan daya serap otak anak agar tidak terpangkas percuma.
sumber :
kurniasih, imas. Mendidik SQ Anak menurut Nabi Muhammad SAW. Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2010.