Mohon tunggu...
Feditat Acistamaya
Feditat Acistamaya Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Percayalah kepada Allah, maka Allah akan mempercayaimu dan meneguhkan langkah-langkahmu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kecerdasan Spiritual dengan Triliunan Sel Otak

17 Oktober 2017   19:15 Diperbarui: 17 Oktober 2017   19:43 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut buku yang saya baca, (kurniasih 2010). Pemahaman ketauhidan yang diajarkan kepada anak merupakan pembentukan mental anak agar anak mencapai kematangan secara spiritual, selain itu untuk membentuk yaang tangguh seolang peneliti Ary Ginanjar Agustian dalam bukunya "Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional dan Spiritual", mengatakan bahwa untuk membangun kecerdasan spiritual itu menggunakan pijakan 5 rukun islam, sebagai prinsip ketangguhan pribadi, personal strenght dapat dijabarkan sebagai berikut: pertama, penetapan misi, persaksian, melafalkan dua kalimat syahadah. 

Kedua, pembangunan karakter, selalu mendekatkan diri kepada Allah dalam wujud sholat. Ketiga, pengendalian diri, dengan banyak berpuasa, baik yang sunnah maupun yang wajib. Keempat, ketangguhan sosial, diwujudkan dalam membayar zakat. Kelima aplikasi total, diwujudkan dalam pelaksanaan ibadah haji. 

Allah membekali manusia dengan 1 milyar sel-sel otak yang belum terhubungkan satu dengan yang lainnya. Sel-sel ini akan saling berhubungan bila anak mendapatkan perlakuan yangpenuh kasuh sayang perhatian,belaian bahkan bau keringat orangtuanya.

Saat anak berusia 3 tahun terdapat 1000 triliun koneksi (sambungan antar sel). Pada saat ini anak mulai bisa dikenalkan berbagai hal dengan mengulang-ulang:

a.Mendengarkan bacaan al-qur'an

b.Bahasa asing seperti bahasa inggris

c.Memngenalkan nama-nama benda dengan cara bermain

d.Mengenalkan aroma dan wujud buah

e.Membacakan cerita dongeng

f.Mengajak anak diskusi

Dari usia 3-11 tahun, terjadi apa yang disebut proses restrukturisasi atau pembentukan kembali sambungan-sambungan tersebut.pada usia 6 tahun, koneksi yang terus diulang atau mengalami pengulangan0pengulangan akan menjadi permanen. Sedangkan koneksi yang tidak digunakan akan dipangkas alias dibuang. Oleh karenanya, usia sebelum 6 tahun adalah saat yang tepat untuk mengoptimalkan daya serap otak anak agar tidak terpangkas percuma.

sumber :

kurniasih, imas. Mendidik SQ Anak menurut Nabi Muhammad SAW. Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2010.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun