Mohon tunggu...
Fedi Haikal
Fedi Haikal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations Undergraduated Student

Interested in Public Speaking and Digital Marketing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melawan Perudungan Sosial untuk Kehidupan yang Lebih Baik

28 Oktober 2021   08:46 Diperbarui: 28 Oktober 2021   08:49 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari pertemuan dua orang yang memiliki latar belakang campuran antara Suku Tionghoa dan Suku Dayak, Kalimantan Barat. Mereka adalah pasangan suami istri yang tengah merantau di tanah jawa. Pria yang bernama Ganda Wijaya dan wanita yang bernama Ria Andriyani ini yang telah melahirkan anak keduanya pada tanggal 1 Oktober 2002 di Kota Sukabumi. Sejak itulah cerita perjalanan hidup seorang anak dari pasangan pemilik usaha toko bahan bangunan ini dimulai. Anak yang saat ini merupakan mahasiswa di salah satu universitas swasta yang ada di Jawa Barat, Indonesia. Anak yang kerap dipanggil "Elgin" atau lengkapnya "Elgin Octavius" ini memiliki cerita hidup yang menarik. 

Lahir dalam keluarga yang memiliki latar belakang minoritas merupakan suatu hal yang sulit bagi setiap orang. Apalagi hal tersebut terjadi di lingkungan yang sangat intoleran terhadap keberagaman. Hal ini yang kemudian dialami oleh Elgin Octavius sebagai seorang anak dari pasangan Chinese-Dayak asal kalimantan Barat satu ini. Ia mengatakan bahwa dirinya kerap kali mengalami tindakan dan perilaku tidak menyenangkan yang menyudutkan dirinya sebagai pihak minoritas.

Jauh sebelum Elgin merasakan hal itu. Orang tua Elgin telah mengantisipasi terjadinya hal-hal tidak diinginkan yang mungkin akan dirasakan oleh anaknya di masa mendatang. Pada umur 3 tahun, Elgin didaftarkan oleh orang tuanya ke dalam Kelompok Bermain Penabur Cicurug. 

Hal ini dilakukan karena orang tua Elgin tahu bahwa Kelompok Bermain ini didominasi oleh anak-anak dengan latar belakang yang mirip dengan keluarga mereka yaitu Chinese atau Tionghoa. Dengan lingkungan yang demikian akan mempersempit kemungkinan terjadinya tindakan rasisme atau perundingan sosial pada anaknya. Hal ini terbukti dengan rasa nyaman yang didapatkan oleh Elgin setahun sebelum ia melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah Dasar. 

Dari sini Elgin mulai belajar dan mengenal dunia luar. Rasa nyaman terhadap lingkungan tersebutlah yang kemudian mendorong Elgin untuk semakin berani bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Pada masa itu, Elgin beserta teman-temannya belum tahu bagaimana orang-orang disekitar memandang mereka sebagai kelompok minoritas.

Waktu terus berputar, perlahan-lahan Elgin mulai merasakan tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan bagi dirinya. Anak yang biasanya diantar jemput oleh orang tuanya ini ingin mulai menjadi sosok anak yang mandiri. 

Hal tersebut berawal dari keinginannya untuk tidak dijemput lagi pada saat jam pulang sekolah. Ia ingin pulang sendiri tanpa adanya dampingan langsung dari kedua orang tuanya. 

Pada saat itulah Elgin untuk pertama kalinya merasakan adanya tindakan perundingan sosial yang dilakukan oleh sekelompok orang di luar etnisnya. Hal yang sebelumnya sangat ia takuti kini menjadi kenyataan dan rasa takut itu kembali muncul di waktu saat ia tengah pulang ke rumah untuk beristirahat dari lelahnya aktivitas ia pada hari itu. 

Pada saat orang lain berniat mengembangkan dirinya karena lingkungan yang mendukung. Elgin justru memulai pengembangan dirinya akibat dari perundingan-perundingan sosial yang ia rasakan. Ia ingin membahas semua ocehan dan omong kosong yang dilontarkan oleh mulut-mulut orang yang tidak bertanggung jawab terhadap perkataannya dengan prestasi dan pencapaian-pencapaian luar biasa lainnya. 

Saat Elgin kelas empat SD, orang tua Elgin mengikutsertakannya ke berbagai kursus seperti kursus Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Mandarin, dan Kursus Renang. Dari sinilah kemampuan intelektual dan jasmani Elgin mulai berkembang secara pesat hingga pada akhirnya Elgin diikutkan ke dalam sebuah perlombaan berbentuk Olimpiade Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial tingkat Sekolah Dasar se-Kabupaten Sukabumi dan berhasil  meraih Juara 3. 

Selain itu, Elgin juga berhasil mempertahankan rangking di posisi  5 besar selama kelas 4, kelas 5, dan kelas 6. Hal yang mungkin terlihat biasa dimata banyak orang. Namun, merupakan sesuatu yang luar biasa yang patut dibanggakan oleh Elgin. Hal ini juga sudah cukup untuk membuat Elgin merasa bangga pada dirinya sendiri yang tampil dengan prestasi sederhananya ini. 

Kejadian perundingan sosial yang Elgin rasakan menjadi latar belakang dan pendorong dalam pengembangan dirinya. Kedepannya Elgin menjadi semakin biasa saja dengan semua perkataan buruk orang dan lebih memilih untuk diam. Ia tahu bahwa orang-orang seperti itu adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan dan sibuk memperhatikan orang lain. Hal ini tentunya merupakan hal yang tidak perlu ditanggapi oleh dirinya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Pada tahun 2014 setelah Elgin menyelesaikan pendidikannya dibangku Sekolah Dasar. Elgin memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke SMP Kesatuan Bogor. Kemudian pada tahun 2017, Elgin memilih untuk melanjutkan pendidikan di tempat yang lebih jauh dari sebelumnya. 

Semakin jauh dari tempat tinggal semakin banyak pula pengalaman yang telah ia rasakan. Banyak pelajaran baru yang ia dapatkan dalam kurung waktu 6 tahun itu. Sampai saat ini Elgin melanjutkan pendidikannya ke tingkat universitas dengan berbekalkan ilmu dan pengalaman yang selama ini telah ia dapatkan.

Informasi lebih lengkap, kunjungi atau hubungi kontak dibawah ini :

Elgin Octavius

Email : elgin.octavius86@gmail.com 

Instagram : https://www.instagram.com/elginoctavius_ 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun