Mohon tunggu...
Feddy Wanditya Setiawan
Feddy Wanditya Setiawan Mohon Tunggu... Lecturer, Strategic Researcher

Sharing stories and ideas on the humanities, economics, politics, technology, sports, and more

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Gunung Lewotobi Erupsi Dahsyat: Ketika Alam Menguji, Manusia Harus Tangguh

18 Juni 2025   15:45 Diperbarui: 18 Juni 2025   15:45 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Letusan Dahsyat Gunung Lewotobi: Langit Flores Tertutup Abu [i. prompt kuratorial AI by Feddy WS, 2025]

Selasa pagi, 17 Juni 2025. Di langit Flores Timur, awan abu menggantung, tebal, kelabu, dan menyesakkan. Gunung Lewotobi Laki-Laki - sang raksasa dorman yang selama ini diam - meledak dengan kekuatan menakjubkan. Kolom abu membubung hingga 11 kilometer ke angkasa. Seakan alam sedang memperingatkan, bahwa sebesar apa pun peradaban, kita tetap hidup dalam bayang-bayang kekuatan bumi yang tak bisa diprediksi sepenuhnya.

Lonceng Bahaya dari Timur Indonesia

Gunung Lewotobi bukan nama asing bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur. Namun kali ini, bukan sekadar letusan kecil yang biasa. Status Awas (Level IV) resmi diumumkan PVMBG. Zona bahaya ditetapkan hingga 8 kilometer dari kawah. Material pijar menyembur, suara dentuman menggema jauh ke pelosok desa, dan langit berubah jadi kelam.

Lebih dari 3.000 warga dari beberapa desa di kaki gunung, termasuk Boru dan Konga, harus dievakuasi. Mereka meninggalkan ladang, ternak, dan rumah dalam kondisi mendadak. Beberapa bahkan hanya sempat menyelamatkan pakaian di badan.

Dampak yang Tak Hanya Lokal

Letusan ini bukan bencana lokal semata. Awan vulkanik menyebar hingga memengaruhi ruang udara regional. Bandara di Maumere, Ende, hingga Bajawa ditutup sementara. Tak hanya itu, penerbangan internasional dari dan ke Bali terganggu. Maskapai dari Singapura, India, hingga Australia membatalkan rute - memperlihatkan betapa satu gunung kecil di Flores bisa menggetarkan jalur ekonomi pariwisata di Nusantara.

Bagi warga Bali dan turis mancanegara, nama "Lewotobi" mungkin baru terdengar. Tapi kini, ia jadi sebab tertundanya liburan, bisnis, bahkan ibadah. Lewotobi mengingatkan kita bahwa batas geografis tak berlaku bagi abu vulkanik.

Ujian bagi Mitigasi dan Kesiapsiagaan

Dalam krisis ini, patut diapresiasi gerak cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI-Polri, relawan, dan masyarakat adat. Evakuasi berlangsung tertib. Posko darurat, dapur umum, dan tempat penampungan mulai didirikan. Namun, masalah baru segera mengemuka: keterbatasan logistik, gangguan akses jalan, hingga potensi penyakit akibat pengungsian massal.

Sayangnya, peringatan dini dan edukasi mitigasi bencana masih belum menyentuh akar di banyak komunitas desa. Banyak yang masih takut, bingung, bahkan menganggap letusan sebagai "kutukan" atau "pertanda mistis". Ini pekerjaan rumah kita bersama: membumikan sains ke jantung budaya lokal.

Ketika Gunung Bicara, Kita Belajar Merunduk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun