Mohon tunggu...
Feddy Wanditya Setiawan
Feddy Wanditya Setiawan Mohon Tunggu... Lecturer, Strategic Researcher

Sharing stories and ideas on the humanities, economics, politics, technology, sports, and more

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Rebutan Tiket Kereta Lebaran: Kisah-Kisah Haru di Stasiun 2025

13 Mei 2025   22:54 Diperbarui: 18 Mei 2025   22:44 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun-stasiun kereta api menjadi panggung kehidupan, tempat harapan dan rindu bertemu [i. prompt kuratorial AI by Feddy WS, 2025]

Lebaran dan Magnet Emosionalnya

Setiap tahun, jutaan orang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman demi satu tujuan suci: merayakan Idulfitri bersama keluarga. Dalam konteks budaya Indonesia, mudik bukan sekadar perjalanan fisik, tapi ritual emosional yang menyatukan kembali relasi antar-generasi. Di tengah gempuran modernisasi dan hiruk pikuk kota, stasiun-stasiun kereta api menjadi panggung kehidupan, tempat harapan dan rindu bertemu. Tahun 2025, fenomena "rebutan tiket kereta lebaran" mencapai puncaknya, menghadirkan kisah-kisah haru sekaligus membuka ruang refleksi nasional tentang sistem transportasi publik yang kita bangun bersama.

Lonjakan Pemudik dan Kapasitas KAI

Menurut data PT Kereta Api Indonesia (KAI), jumlah penumpang selama angkutan lebaran 2025 mencapai rekor tertinggi dalam sejarah: 7,3 juta penumpang dalam 22 hari operasi, meningkat 18% dari 2024. Permintaan meledak sejak hari pertama pembukaan pemesanan tiket online.

Meskipun KAI telah menyiapkan kereta tambahan, sistem booking digital 24 jam, dan peningkatan pelayanan di 20 stasiun utama, realita di lapangan tetap menunjukkan bottleneck:

  • Tiket habis dalam hitungan menit

  • Website sempat overload

  • Antrian panjang di loket stasiun pinggiran

  • Calon penumpang lansia kesulitan mengakses teknologi

Kisah-Kisah Haru dari Stasiun

Contoh Kisah Nyata Umum yang Sering Dimuat Media:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
    Lihat Vox Pop Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun