Mohon tunggu...
Febi EstuWilujeng
Febi EstuWilujeng Mohon Tunggu... Administrasi - perempuan

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Persepsi Masyarakat Indonesia tentang Kepustakawanan

20 Mei 2019   00:58 Diperbarui: 20 Mei 2019   01:17 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi - peoplematters.in

Kehadiran perpustakaan merupakan tuntutan mutlak bagi tiap masyarakat yang ingin menjadikan warganya bukan saja kaya informasi (well informed) dan terdidik baik (well educated), melainkan makin bertambah kecanggihan wawasannya (sophisticated).

Perpustakaan bisa menjadi pusat informasi budaya setempat (local content) dan Informasi hasil budaya tersebut bisa disebarkan (disseminasi) melalui perpustakaan, bukan hanya untuk masyarakat setempat tetapi juga untuk masyarakat daerah lain. 

Hasil budaya seperti kerajinan tangan, home industry, atau informasi lain berupa brosur, leaflet, dan lain sebagainya bisa di display di perpustakaan. Dalam hal ini perpustakaan bisa bekerjasama dengan berbagai instansi seperti dinas pariwisata. 

Mindset bahwa perpustakaan hanya berisi koleksi buku hendaknya sudah harus diubah, bahwa sekarang ini perpustakaan berfungsi sebagai institusi pengembang local content.

Profesi Pustakawan dan Informasi

Sebagai seorang menyandang profesi di bidang perpustakaan dan informasi tidak hanya tinggal diam dalam menghadapi kemajuan di berbagai sektor kehidupan berkat teknologi. Eksistensi informasi dengan keanekaragaman kualitas dan kuantitasnya merupakan bahan baku yang patut disambut secara profesional. Profesi pustakawan termasuk ke dalam profesi yang produk jasanya dapat menyentuh secara langsung kepada semua lapisan masyarakat.

Pustakawan harus menggeser paradigma bahwa profesi ini hanya sebagai penjaga buku atau penjaga layanan yang pasif. Pustakawan harus proaktif dan bertindak seolah-olah sebagai humas pemerintah daerah dalam menyebarkan informasi mengenai daerah tersebut dan juga sebagai pelestari local content.

Dalam era globalisasi ini dan dengan teknologi yang terus berkembang, peran perpustakaan sangat penting bagi masyarakat untuk mencari dan menambah informasi yang sedang dibutuhkan dengan berkembangnya sebuah teknologi informasi agar tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Jadi menjadi seorang Pustakawan sebagai agen perubahan masyarakat harus jeli dalam mengamati dan memilih informasi yang dibutuhkan masyarakat.

Pustakawan merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan perpustakaan dan pustakawan menjadi motor penggerak keberhasilan perkembangan perpustakaan di indonesia. 

Dengan layanan yang dimiliki perpustakaan itu sendiri untuk melayani masyarakat pengguna yang ingin mencari informasi yang dibutuhkan dengan menyaring informasi itu secara tepat kemudian diberikan kepada masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi tersebut. 

Namun terkadang masyarakat berfikir bahwa perpustakaan adalah tempat jenuh, membosankan dengan buku-buku yang usang dan tak terawat dan dengan masyarakat mempersepsikan profesi pustakawan dengan kaca mata tebal, galak , seram, tidak modis, kuno, tidak enak dipandang mata dengan kata lain hanyalah seorang penjaga buku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun