Mohon tunggu...
FEBYANA DWI SALSA ABIDIN
FEBYANA DWI SALSA ABIDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruni

Hai semuanya! Perkenalkan nama saya Febyana Dwi Salsa Abidin. Saya adalah salah satu taruna di PKTJ Tegal. Saya adalah penulis pemula, oleh karena itu mungkin akan terdapat kesalahan dalam penulisan dalam beberapa artikel yang saya posting, namun saya berniat untuk bisa berkembang dan belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Nantikan artikel atau pembahasan dari saya yang akan datang. Sekian dari saya, terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

29 Desember 2022   12:52 Diperbarui: 29 Desember 2022   12:56 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat adalah ilmu yang melahirkan pemikiran-pemikiran manusia yang penting karena untuk mencapai makna hidup yang paling hakiki. Pancasila sebagai sistem filsafat dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang saling berkaitan, antara satu sila dengan sila lainnya sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh untuk tujuan tertentu. Pancasila bisa dikatakan sebagai sitem filsafat karena Pancasila mengandung pemikiran pendiri-pendiri negara, yang didalamnya terdapat budaya dan tradisi Indonesia, dan nilai-nilai pancasila sendiri yang saling berhubungan satu sama lain serta digunakan sebagai pedoman bangsa dalam berbangsa maupun bernegara.

Pada era pemerintahan Ir. Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah "Philosofische Grondslag" yang merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka.  Istilah itu juga digunakan untuk judul pidatonya dalam sidang BPUPKI, 1 Juni 1945. Ir. Soekarno memikirkan perihal kemerdekaan bangsa Indonesia. Ide perihal tersebut disambut baik oleh berbagai kalangan. Namun, ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan secara rinci dan masih bersifat teoritis. Pada era pemerintahan Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang lebih praktis. Disini, Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.

Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar dalam berpikir yang berasal dari nilai-nilai filosifis bangsa. Nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam Pancasila mendasari seluruh peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Pancasila disebut sebagai Weltanschauung, artinya nilai-nilai Pancasila itu merupakan sesuatu yang telah ada dan berkembang di dalam masyarakat Indonesia, yang kemudian disepakati sebagai dasar filsafat negara.

Ada beberapa makna filsafat Pancasila. pertama, agar dapat diberikan pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip politik. Kedua, agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam bidang-bidang yang menyangkut kehidupan bernegara. Ketiga, agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat. Keempat, agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta memberikan perspektif pemecahan terhadap permasalahan nasional.

Ada dua tantangan pancasila sebagai sistem filsafat

1. Kapitalisme

Kapitalisme menekankan kebebasan pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif , seperti monopoli, gaya hidup konsumtif , dan lain sebagainya.

2. Komunisme

Komunisme disini mengartikan dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.

Adapun esensi atau hakikat Pancasila sebagai sistem filsafat :

1. Esensi Sila Ketuhanan terletak pada keyakinan bahwa Tuhan adalah prinsip utama dalam kehidupan semua makhluk dan setiap orang memiliki kebebasan yang bertanggungjawab.

2. Esensi Sila Kemanusiaan terletak pada manusia monopluralis, yang terdiri dari susunan kodrat (jiwa, raga), sifat kodrat (makhluk individu, sosial), dan kedudukan kodrat (makhluk pribadi yang otonom dan makhluk Tuhan).

3. Esensi Sila Persatuan terletak pada semangat kebangsaan yang terwujud dalam bentuk cinta tanah air

4. Esensi Sila Kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah. Keputusan yang diambil lebih didasarkan atas semangat musyawarah untuk mufakat, bukan berasal dari pendapat mayoritas tanpa memperdulikan pendapat minoritas.

5. Esensi Sila Keadilan terwujud dalam tiga aspek, yaitu keadilan distributif(negara->warga negara), legal(warga negara->negara), dan komutatif(sesama warga negara).

Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat artinya refleksi filosofis mengenai Pancasila sebagai dasar negara. Ada hal penting bagi pengembangan Pancasila sebagai sistem filsafat, antara lain:

1. Pancasila dapat memulihkan harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dalam politik, yuridis, dan juga merdeka dalam mengemukakan ide-ide pemikirannya untuk kemajuan bangsa, baik secara materiil maupun spiritual.

2. Pancasila juga membangun alam pemikiran yang berakar dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri sehingga mampu dalam menghadapi berbagai ideologi dunia.

3. Pancasila menjadi dasar pijakan untuk menghadapi tantangan globalisasi yang dapat melunturkan semangat kebangsaan dan melemahkan sendi-sendi perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

4. Pancasila menjadi Way of Life sekaligus Way of Thinking bangsa Indonesia untuk menjaga keseimbangan dan konsistensi antara tindakan dan pemikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun