Mohon tunggu...
Febry UyanGinting
Febry UyanGinting Mohon Tunggu... Penulis - Allah Akbar

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterkaitan Kesehatan dengan Islam

14 Agustus 2020   22:06 Diperbarui: 14 Agustus 2020   22:11 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

                      Oleh : Febry Uyan Ginting

Kesehatan adalah suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dimasa pandemi ini. Dengan selalu menjaga kekebalan tubuh, menjaga pola makan dan selalu mengikuti aturan-aturan pemerintah untuk mencegah corona virus ini.
        Megenai kesehatan, dari perspektif Islam, dibagi dalam dua aspek. Yakni terhadap kesehatan jiwa/hati dan terhadap kesehatan fisik. Kesehatan jiwa dan fisik, dari perspektif Islam, tidak dikotomis. Antara jiwa dan jasad saling terkait. Imam al-Ghazl, mengatakan bahwa hubungannya seperti kuda dan penunggang kuda. Adapun jiwa adalah penunggang kudanya. al-Ghazl, Mizn al-'Amal, (Beirut: Dr al-Ma'rifah 1964), hlm 338. Ini relevan dengan sebuah Hadits yang berisi tentang adanya segumpal darah (hati/khalbun) dalam diri manusia. Jika ia sehat maka, yang lainnya (jasad) juga akan sehat.
Konsep ini berimplikasi terhadap konsep penyakit. Bahwa penyakit dalam Islam, memiliki dua jenis, yakni penyakit hati/jiwa dan penyakit fisik/jasmani dan keduanya saling terkait. Hal-hal ini kerap disampaikan oleh penulis-penulis tema Tazkiyatun Nafs seperti Ibnu Qayim al-Jauziyah. Penyakit hati, terdiri dari penyakit syubhat yang diiringi dengan keragu-raguan dan penyakit syahwat diiringi kesesatan. Penyakit syubhat diterangkan dalam surat al-Baqarah ayat 10 dan surat al-Mudatsir ayat 31. Penyakit syahwat dijelaskan di surat al-Azb ayat 32. Untuk mengobati penyakit hati tersebut, adalah al-Qur'an itu sendiri sebagai pusat ilmu dan ajaran Islam. Syubhat dan syahwat dapat dihilangkan dengan belajar ilmu agama dengan bimbingan Ulama yang memahami al-Qur'an dengan benar. Karena itulah, al-Qur'an disebut juga sebagai obat penawar (asy-Syif').
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS:  Al-Isr': 82)
Hubungan ketenangan jiwa dan jasad ini adalah jika hati atau jiwa sehat maka akan memberikan ketenangan yang akan mempengaruhi kondisi fisik seorang. Sebagaimana yang ditemukan dalam penelitian yang menyebutkan salah satu penyebab sakit adalah stress atau banyak pikiran yang menyebabkan jiwa tidak tenang. Contohnya, munculkan tanda-tanda perut sakit, ingin muntah, tremor, tangan berkeringat, sakit dada, dan lain-lain saat hati gelisah atau merasa takut. Pendekatan sainsnya, para ilmuwan modern mengatakan adanya zat adrenalin ke darah atau  getaran impuls saraf yang terakomodir di otak yang tersambung ke bagian tubuh atau sistem metabolisme manusia lainnya. Ini menyebabkan munculnya gangguan-gangguan tadi. Istilah kedokterannya sakit yang dirasakannyata, namun sebab fisiknya tidak diketahui, melainkan dari gangguan stress-psikologis ini adalah 'sakit akibat gangguan psikosomatis'.
Atau sederhannya, stress biasanya berdampak pada kondisi psikologis yang mempengaruhi mood seseorang menjadi buruk dan gangungan pada metabolisme tubuh yang menyebabkan tidak nafsu makan. Jika seseorang itu tidak segera menenangkan dirinya, maka kondisi fisiknya akan semakin buruk. Kondisi ini cukup membuat seseorang itu menjadi mudah terkena berbagai penyakit. Al-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi tuntunan manusia untuk menjalani kehidupan dalam segala aspek. Salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia adalah aspek kesehatan. Begitu juga Sunnah yang diajarkan Rasulullah. Al-Qur'an yang didukung dengan Sunnah, telah memberikan gambaran yang jelas bagaimana mengatur pola hidup sehat secara jasmani maupun ruhani.

Adapun 'the best explanation' hubungan keimanan dan kesehatan secara langsung dan praktisnya adalah bahwa imunitas seseorang dapat ditingkatkan dengan religiusitas yang baik. Nabi Muhammad juga telah memberikan contoh praksis dalam hal menjaga kesehatan dan penyembuhan dari sakit. Tema ini populer dengan 'Pengobatan Ala Nabi' atau 'ibbun Nabawi'. Dalam perjalanan peradaban Islam, pengobatan ini semakin berkembang dengan bertemunya masyarakat muslim dengan budaya Yunani, Romawi, bahkan India saat masa Dinasti Muawiyah. Philip K. Hitti dalam bukunya "History of Arabs" menjelaskan, ilmu kesehatan dan kedokteran telah berkembang dengan baik di dunia Islam dan ilmu kedokteran di dunia ini banyak dipengaruhi oleh penemuan-penemuan ilmuwan Muslim. Philip K. Hitti, History of Arabs-Terj, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2014), hlm 319.
Islam, ilmu pengetahuan dan sains, tidak memiliki pertentangan. Al-Qur'an sebagai sumber utama Islam, mengafirmasi sains dan ia juga sekaligus mampu menjadi inspirasi untuk mengembangkan Sains. Sehingga masyarakat Islam giat mengembangkan berbagai macam keilmuan. Salah satu ilmu yang dikembangkan adalah ilmu kedokteran. Raghib as-Sirjani, dalam "Sumbangsih Peradaban Islam Pada Dunia", mencatat banyak ilmuwan Islam yang berjasa besar terhadap pengembangan ilmu kedokteran, diantaranya: Abu Bakar ar-Razi; Abu Qasim Az-Zahrawi, dan Ibnu Sina. Raghib as-Sirjani, Sumbangsih Peradaban Islam Pada Dunia-Terj, (Jakarta Timur: Pustaka al-Kautsar, 2009), hlm 270-276.
Mengenai kesehatan islam sangat menganjurkan kita untuk bersih agar terhindar dari segala macam penyakit untuk itu ada hadist rasulullah yang mengatakan bahwa "kebersihan itu sebagian dari iman" karena bersih itu adalah hal yang sangat harus dimiliki oleh setiap orang. Karena dengan bersih kita bisa menjadi sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun