Yang pasti, saya berada pada pihak kontra. Kecewa/sedih/menggerutu atas kebijakan itu tampaknya tidak menunjukkan hasil bahkan jauh dari harapan memastikan ketentraman dari semua kekacauan.
Menyadari dan menerima kenyataan yang terlalu asin ini adalah hal mutlak sekaligus sikap awal untuk menanggapi.
Pasti sulit menerima, namun kenyataan atas keadaan memaksa untuk mencari alternatif demi bertahan.
Pemotongan anggaran untuk efisiensi mungkin sebuah keputusan yang berasal dari kesepakatan. Kesepakatan memiliki harga yang mahal pada sistem demokrasi.Â
Pada sisi yang lain, kesepakatan pernah melahirkan nilai dan norma, itu menjadi pedoman bermasyarakat yang ideal demi menciptakan ketentraman dan kedamaian.
Ini bukan propaganda ataupun ajakan, mencari alternatif untuk bertahan apakah juga mungkin melanggar nilai dan norma yang sudah lahir di awal.
Kelak akan muncul kesepakatan baru berupa nilai dan norma yang melanggar nilai dan norma awal. Rasanya semakin runyam.
Pada akhirnya, sebagai Individu yang tidak berdaya, menyadari dan menerima adalah satu satunya yang bisa dilakukan untuk saat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI