Mohon tunggu...
Febroni Purba
Febroni Purba Mohon Tunggu... Konsultan - Bergiat di konservasi ayam asli Indonesia

Nama saya, Febroni Purba. Lahir, di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Menempuh pendidikan SD hingga SMA di Kota Medan. Melanjutkan kuliah ke jurusan ilmu Peternakan Universitas Andalas. Kini sedang menempuh pendidikan jurusan Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Pernah menjadi jurnalis di majalah Poultry Indonesia selama tiga tahun. Majalah yang berdiri sejak tahun 1970 ini fokus pada isu-isu ekonomi, bisnis, dan teknik perunggasan. Di sana ia berkenalan dengan banyak orang, mengakses beragam informasi seputar perunggasan Tanah Air dan internasional. Samapai kini ia masih rajin menulis, wawancara dan memotret serta berinteraksi dengan banyak pihak di bidang peternakan. Saat ini dia bergabung di salah satu pusat konservasi dan pembibitan peternakan terpadu ayam asli Indonesia. Dia begitu jatuh cinta pada plasma nutfah ayam asli Indonesia. Penulis bisa dihubungi via surel febronipoultry@gmail.com. atau FB: Febroni Purba dan Instagram: febronipurba. (*) Share this:

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Agribisnis Bertentangan dengan Pancasila?

7 Maret 2016   21:41 Diperbarui: 7 Maret 2016   23:28 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

PAGI tadi, dalam sebuah diskusi mengenai perunggasan, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada Prof. Ali Agus menyampaikan pandangannya mengenai masalah perunggasan nasional. Satu hal yg menarik dari presentasinya adalah ketika ia mengatakan bahwa sistem agribisnis bertentang dengan sila kelima Pancasila.

***

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sedang melakukan proses persidangan terhadap 12 perusahaan yang diduga melakukan kartel. Pasalnya, harga komoditi ayam saat ini berfluktuasi. Sejak minggu lalu harga ayam di tingkat peternak anjlok di bawah harga pokok produksi, yakni di kisaran Rp 10.000- Rp 12.000. Padahal sekitar sebulan lalu, harga ayam meroket mencapai Rp Rp 29.000 per kg ayam hidup. KPPU menduga, fenomena tersebut karena persengkokolan di antara perusahaan.

***

Menurutnya, sistem pendekatan agribisnis merupakan suatu usaha yang tidak sehat. Sistem agribisnis dicirikan dengan pelaku usaha modal kuat melakukan segala upaya (konglomerasi) untuk menguasai dari hulu hingga hilir. Dalam konteks usaha perunggasan, pemodal kuat ini menguasai dari mulai pembibitan, pakan, budidaya, obat, distribusi, dsb.

"Sistem pendekatan agribisnis ini saya kira tidak sesuai dgn jiwa pancasila sila kelima. Ini menurut saya. Mungkin boleh diperdebatkan. Karena semua bisnis (sistem agribisnis) menyebakan ketidakadilan ekonomi," ungkapnya.

Mendengar penjelasan Prof Ali tersebut, saya kembali membuka bahan kuliah Manajemen Agribisnis waktu saya kuliah di Fakultas Peternakan Universitas Andalas, empat tahun silam. Agribisnis merupakan mata kuliah wajib (tiga sks).

Berikut ini penjelasan mengenai Agribisnis

Agribisnis menurut Drillon adalah sejumlah total dari seluruh kegiatan yang menyangkut manufaktur dan distribusi dari sarana produksi pertanian, kegiatan yang dilakukan usahatani, serta penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari produk pertanian dan produk-produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian.

Agribisnis menurut Cramer and Jensen adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks, meliputi : industri pertanian, industri pemasaran hasil pertanian dan hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan distribusi bagi bahan pangan dan serat-seratan kepada pengguna/konsumen

Kegiatan agribisnis dapat dibagi menjadi tiga subsistem. Pertama: Kegiatan ekonomi yang mengubah hasil pertanian primer menjadi produk olahan baik yang siap saji maupun siap konsumsi disebut subsistem agribisnis hilir. Kedua: Subsistem agribisnis hulu adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan dan memperdagangkan sarana produksi pertanian. Ketiga: Subsistem usaha tani adalah proses produksi tanaman pangan, peternakan, perikanan, tanaman perkebunan dan hortikultura

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun