Mohon tunggu...
Febriyesi
Febriyesi Mohon Tunggu... Lainnya - Long Life Learner

Sharing yuk!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perkembangan KLB Polio di Indonesia

26 November 2022   18:01 Diperbarui: 27 November 2022   13:38 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebaran Kota/Kabupaten dengan Risiko Tinggi Kasus Polio, sumber : Youtube KemenkesRI

Perkembangan KLB Polio di Indonesia

Indonesia telah mendapatkan sertifikat bebas polio pada tahun 2014. Virus polio tipe 2 telah dinyatakan eradikasi pada tahun 2015, sedangkan virus tipe 3 telah dinyatakan eradikasi pada tahun 2019. Sampai saat ini masih ada 15 negara yang melaporkan kasus polio virus tipe 2 per 15 November 2022. Negara endemic polio virus tipe 1 adalah Pakistan dan Afghanistan.

Eradikasi atau pemberantasan adalah pengurangan prevalensi penyakit menular pada populasi inang global menjadi nol.

Penyakit polio disebabkan oleh virus poliomyelitis, penularan terutama melalui faecal-oral maupun lingkungan atau air yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung virus polio, virus yang masuk akan berkembang di dalam saluran cerna, dan virus kemudian menyarang sistem saraf.

Masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari. Kebanyakan orang terinfeksi (90%) tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali. Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai. Adapun gejala Penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

  • Polio non-paralisis dapat menyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit
  • Polio paralisis menyebabkan sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
  • Sindrom pasca-polio menyebabkan sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.

Virus Polio adalah virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus Polio terdiri dari 3 strain yaitu strain-1 (Brunhilde), strain-2 (Lansig), dan strain-3 (Leon), termasuk family Picornaviridae. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus.

Virus polio dapat bertahan hidup selama beberapa waktu di air dan tanah, terutama dalam suhu dingin dan tidak ada paparan langsung sinar matahari. Perilaku buang air besar (BAB) sembarangan berperan dalam penyebaran virus polio.

Polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi polio terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Pada awal abad ke-20, polio adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti di negara-negara industri, karena melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahun.

Terdapat 30 provinis dan 415 kabupaten atau kota di Indonesia masuk dalam kriteria risiko tinggi. Cakupan imunisasi OPV (vaksin polio oral)/tetes dan IPV (vaksin polio inaktif)/suntik menurun di provinsi Aceh dalam 4 tahun terakhir (2019-2022).

Penemuan 1 kasus polio merupakan suatu KLB (Kejadian Luar Biasa). Mengapa ? Karena Indonesia telah dinyatakan eradikasi dan telah mendapatkan sertifikat bebas polio pada tahun 2014. Maka dari itu penemuan 1 kasus polio yang ada di Aceh pada bulan November ini menjadikan Indonesia menjadi negara ke 16 yang melaporkan kasus polio virus tipe 2.

Pasien positif polio yang dilaporkan pada bulan November 2022, berusia 7 tahun 2 bulan, dengan gejala kelumpuhan pada kaki kiri. Berasal dari kabupaten Pidie, provinsi Aceh. Pasien mengalami pengecilan pada otot paha dan betis kiri, tidak mengalami Riwayat imunisasi, dan tidak memiliki Riwayat perjalanan/kontak dengan pelaku perjalanan.

OPV sebaiknya diberikan segera setelah lahir, bisa saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama. Sedikitnya harus mendapatkan 3 dosis, dengan interval waktu 6 minggu pada usia 3 bulan. Imunisasi ulang diberikan 1 dan 3 tahun kemudian : 1 dosis. 1 dosis setara dengan 2 tetes polio. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum berumur 1 tahun bersama DTwP atau DTaP.

Rencana respon dan penanggulangan KLB Polio di Aceh, diantaranya :

  • Pelaksanaan imunisasi massal, direncanakan pada 28 November 2022
  • Meningkatkan upaya penemuan kasus lumpuh layuh akut di tingkat fasyankes dan masyarakat, diantaranya : anak usia < 15 tahun, kelumpuhan bersifat flaccid (layuh), mendadak, dan tidak disebabkan oleh trauma /kecelakaan/ruda paksa
  • Peningkatan cakupan imunisasi rutin
  • Memantau dan mengintensifikan pelaksanaan surveilans polio lingkungan
  • Kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya imunisasi dan mendukung upaya surveilans

Pemerintah menghimbau agar masyarakat selalu menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). 

Di rumah tangga, sasaran primer harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan Rumah Tangga BerPHBS, yang mencakup persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, pengelolaan air minum dan makan di rumah tangga, menggunakan jamban sehat (Stop Buang Air Besar Sembarangan/Stop BABS), pengelolaan limbah cair di rumah tangga, membuang sampah di tempat sampah, memberantas jentik nyamuk, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, tidak merokok di dalam rumah dan lain-lain.

Sumber :

KemenkesRI

Biofarma

Pionas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun