Mohon tunggu...
Febriyandika TB
Febriyandika TB Mohon Tunggu... Konsultan - Invinite Dreamer

Don't just plan what will you doing to do, but DO what you have planned

Selanjutnya

Tutup

Politik

Orang Muda Bersinergi dalam Berbangsa dan Bernegara

2 Mei 2017   09:29 Diperbarui: 2 Mei 2017   09:44 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bersama KWI, PGI, GUSDURian, ANBTI, dan PERADAH"][/caption]

Hadir sebagai orang muda yg memiliki perhatian dan keprihatinan mendalam tentang isu-isu sosial yg terjadi setidaknya selama 1 tahun terakhir. Ketidakadilan, radikalisme, kesenjangan sosial, krisis kepercayaan, hingga maraknya intoleransi yg semakin menjamur merupakan musuh terbesar Bangsa Indonesia saat ini. Ada banyak pandangan masyarakat tentang penyebab dari munculnya isu-isu tersebut, salah satu yg merupakan penyebab terbesar adalah adanya penyelewengan ideologi bangsa yg juga merupakan jati diri Bangsa Indonesia. Banyak tokoh yg meramalkan Indonesia akan kiamat, Indonesia akan hancur dalam waktu dekat, Indonesia akan terpecah-pecah, dan sebagainya.

28-30 April 2017 kemarin menjadi saksi sekaligus bukti bahwa masih ada harapan bagi Bangsa Indonesia untuk kembali menjadi bangsa yg besar, bangsa yg memiliki jati diri yg kuat, bangsa yg menjunjung tinggi keadilan, bangsa yg damai dan tentram melalui orang-orang muda yg penuh dengan dedikasi tinggi bergabung, bersatu, bersinergi untuk menyamakan persepsi serta pandangan tentang kondisi Bangsa Indonesia saat ini dan ke depan. Diprakarsai oleh 5 lembaga yakni Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI), GUSDURian, dan Dewan Pengurus Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (DPN PERADAH) yg mendapat dukungan penuh dari Kementrian Agama RI. Lebih dari 100 orang muda dr berbagai latar belakang suku dan agama mengikuti acara Temu Kebangsaan 2017 yg telah memasuki tahun ke 2 ini.

Segala bentuk pandangan lahir dr pertemuan tersebut. Banyak hal yg dikemukakan, banyak aspirasi yg tersampaikan, dan banyak solusi yg tersepakati menjadi warna di dalamnya. Terbagi ke dalam 5 kelompok diskusi untuk memfokuskan diri dalam dalam membahas tantangan-tantangan bangsa saat ini yakni Pendidikan, Lingkungan Hidup, Media, Lapangan Pekerjaan, serta antikorupsi. Suatu kebanggaan berada di tengah-tengah orang muda yg mempunyai rasa nasionalisme yg tinggi dan benar-benar menjunjung pancasila sebagai ideologi bangsa dan bhinneka tunggal ika sebagai semboyan negara. Berasal dr berbagai suku dan agama yg berbeda sama sekali tidak menimbulkan ketegangan ataupun perselisihan dalam berdiskusi tentang kebangsaan. Sadar akan keberagaman yg sudah ada sejak dahulu, keberagaman adalah sebuah keniscayaan, keberagaman bukan untuk diperdebatkan melainkan untuk saling melengkapi.

Temu Kebangsaan 2017 ini merupakan momentum yg sangat berharga untuk bersatu menghadapi tantangan bangsa yg kompleks ini. Bersatu tanpa melihat suku dan bersatu tanpa melihat agama itulah arti sebuah persatuan yg sesungguhnya. Bukan suku yg diperjuangkan, bukan pula agama yg diperjuangkan, tetapi Bangsa Indonesialah yg harus diperjuangkan. Paham akan makna keberagaman, paham akan makna kebhinnekaan, serta paham akan PANCASILA. Semoga semangat persatuan ini memberikan dampak nyata dan positif dalam melakukan berbagai bentuk kegiatan yg berdasarkan dengan Pancasila, dapat menjaga komitmen yg sudah disepakati, juga sanggup menularkan rasa persatuan yg sesungguhnya kepada orang lain, serta muncul kelompok-kelompok yg tidak lg mengatas namakan agama maupun suku dalam memperjuangkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia karna Indonesia bukan milik 1 agama, bukan milik 1 suku, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.

Mengakhiri tulisan ini ada sebuah lirik lagu yg diciptakan oleh seorang penghayat kepercayaan khusus yg belum diakui secara nasional:

Mari berjabat tangan 
Ciptakan perdamaian 
Tak guna selisih faham
Kita bersatu padu
Membangun jiwa baru 
Sadar kembali akan bangsamu

Letih sudah merintih
Lelah sudah terjajah
Saatnya bangkit bersatu
Agama bukan penghalang, adat bukanlah penghambat 
Kita tetap satu indonesia

Pancasila pusaka negeri
Merah putih berkibar sakti
Bhineka tunggal ika tak terbantah lagi
Bersatu sluruh rakyatnya
Berdaulat budayanya
Kembalikan kejayaan indonesia..

 

SALAM PERDAMAIAN!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun