Mohon tunggu...
Febrilia Akika Sari
Febrilia Akika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hello, how are you doing today? Hope you are doing well.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pelaku Bullying, Perlukah Ditoleransi?

25 Juni 2021   15:25 Diperbarui: 23 September 2023   16:49 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: homeschoolingshine.com

Mau sampai kapan kita membiarkan bullying hidup? Mau sampai kapan menuntut korban untuk maklum? Mau sampai kapan menganggap bullying verbal yang sering terjadi adalah suatu hal wajar? Masih banyak cara lain yang lebih baik untuk bercanda. Tidak harus dengan memberikan bully-an secara verbal, tidak harus body shamming, tidak harus mengejek, tidak harus mengolok-olok.

Saya rasa memberikan toleransi kepada pelaku bullying hanyalah sia-sia. Semakin diberi toleransi. Bisa saja mereka akan terus menganggap bahwa ketika mereka melakukan bullying atau perundungan kepada orang lain adalah hal yang wajar. Kita juga tidak boleh membiarkan korban tetap diam. Penting sekali agar para pelaku menerima efek jera dari perbuatan mereka, agar mereka tidak lagi mengulangi kesalahannya.

Dan saya rasa pemberian edukasi tentang bullying harus dilakukan sedini mungkin. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Agar apa? Agar anak-anak paham mengenai apa itu bullying. Agar anak-anak paham bahwa bullying itu tidak baik. Agar anak-anak juga tahu bahwa bullying itu membawa banyak sekali dampak negatif. dan yang terpenting agar tidak ada lagi kasus bullying.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun