Mohon tunggu...
Febrilia Akika Sari
Febrilia Akika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hello, how are you doing today? Hope you are doing well.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Suka Menyendiri Berarti Sedang Mengalami Depresi?

3 Maret 2021   00:40 Diperbarui: 5 Maret 2021   21:24 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Apakah suka menyendiri berarti depresi? Beberapa orang akan memandang mereka yang senang menyendiri sedang mengalami depresi, banyak masalah atau bahkan anti sosial.

Eits, tunggu dulu. Suka menyendiri belum tentu depresi lho. Memang salah satu gejala depresi adalah menarik diri dari lingkungan sosial/ menyendiri. Tapi tidak sepenuhnya suka menyendiri bisa diartikan sebagai depresi.

Tapi yang perlu kita tahu, Perilaku menyendiri ini juga harus dilihat dari kebiasaan atau bukan. Apakah orang tersebut biasanya aktif dalam bersosialisasi dan secara tiba-tiba mulai menarik diri dari lingkungan sosial? Atau orang tersebut memang lebih banyak menghabiskan waktu sendiri dalam sehari-harinya?

Sebelumnya mari kita kenali terlebih dulu apa itu depresi? Dilansir dari laman alodokter.com (14/6/2020), depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan sesorang merasa sedih berkepanjangan.

Penderita depresi yang menarik diri dari lingkungan sosial cenderung akan kesulitan menjalankan fungsi diri dalam keluaraga, pekerjaan, dan pertemanan. Akan banyak sekali kegiatan mereka yang terbengkalai. Mereka akan kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya bahkan sangat menarik bagi mereka. Mereka merasa sedih dalam jangka waktu yang Panjang. Suasana hati yang sering berubah bahkan terkadang mereka sendiri tidak tahu penyebabnya.

Bahanya depresi ini dapat menyerang siapa saja dan tidak memandang umur. Depresi berkepanjangan juga mampu mengakibatkan munculnya perasaan ingin mengakhiri hidup.

Apa saja sih gejala-gejala depresi yang harus kita waspadai?

Dilansir dari SehatQ (28/8/2020), berikut ini adalah gejala-gejala gangguan depresi yang harus kita wadspadai.

  • Kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya terasa menarik.
  • Merasa hampa sepanjang hari.
  • Merasa sedih berkepanjangan.
  • Merasa tidak berharga dan tidak berguna.
  • Gangguan tidur.
  • Perubahan berat badan.
  • Merasa Lelah sepanjang hari.
  • Keinginan untuk bunuh diri.
  • Mengalami perubahan nafsu makan.
  • Mengalami kesulitan berkonsentrasi, berpikir atau membuat keputusan.

Penyebab depresi bisa bermacam-macam. Mulai dari trauma, ketergantungan terhadap alcohol dan juga obat-obatan, dan masih banyak lagi. Diagnosis depresi hanya bisa dilakukan oleh seorang ahli. Diagnosis ini juga diambil melalui serangkaian wawancara terhadap pasien seputar kondisi fisik dan psikis. Jadi kita tidak bisa begitu saja mengakatan sesorang mengalami depresi hanya karena kita melihatnya lebih suka menyendiri.  Ingat diagnosa hanya bisa dilakukan oleh ahli profesioanal. Gejala-gejala di atas bisa kita jadikan sebuah peringatan agar kita tetap waspada akan gangguan depresi. Jangan malu atau ragu untuk meminta bantuan para ahli professional seperti psikolog dan psikiater.

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang sudah sejak lama senang menyendiri? Orang-orang yang terbiasa menyendiri umumnya adalah mereka yang memiliki kepribadian introvert.

Lantas apa saja yang menjadi alasan orang-orang lebih senang menyendiri? Berikut ini adalah beberapa contoh alasan mengapa orang-orang senang menyendiri yang dilansir dari pshycologytoday.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun