Kota banger begitu orang dulu menyebutnya, banyak cerita terjadi di kota ini setiap harinya, kisah usang yang dulu sempat ditinggalkan kini mulai dirapikan dengan harapan cerita baru akan bisa secepatnya dimulai, namun ini hanya dunia dimana harapan kadang tidak sesuai kenyataan, cerita ini berawal dari harapan yang berakhir menyakitkan.
Jaka menemui perempuan yang selalu disebut dalam doanya, perempuan yang selalu diharapkan menjadi ibu dari anak-anaknya, kesederhanaanya yang membuat jaka sulit menemukan dari perempuan kebanyakan, ia juga melihat sosok ibunya dalam perempuan itu. Salsa begitulah namanya, perempuan yang akan menjadi harapan yang berakhir menyakitkan.
" sudah lama disini jak ?"
sapa salsa menemuinya di pinggiran kota dekat masjid,
" lumayan sih sal, jadi nih kita ke pusat kota ? oiya pulangnya agak maleman gakpapa kan ?" sahut jaka kepada salsa.
 Mereka memang sudah berteman lama , lama selama mereka tidak menyadari perasaan nyaman datang dari keduanya. Hari ini mereka berjanjian untuk bermain dipusat kota setelah lama keduanya tidak bertemu, dimana jaka melanjutkan pendidikan di kota seberang, sedangkan salsa hanya melanjutkan pendidikan di kotanya sendiri.
Keduanya memang sudah sering menghabiskan waktu bersama, menghabiskan liburan untuk bermain di pusat kota, untuk menuju pusat kota yang jaraknya sedikit lumayan, keduanya hanya menggunakan satu motor saja, bak kekasih yang menghabiskan waktu bersama dengan diterangi lampu-lampu kota.
Sesampainya di pusat kota keduanya langsung memesan minuman di emperan jalan yang dipenuhi dengan pedangan asongan dari mulai kopi hingga jajanan pasar semuanya lengkap. Mereka disana hanya untuk berburu jajan hingga ngobrol di emperan jalan.
" gimana hubunganmu sama fadil ? oiya aku denger kalian sudah mau tunangan ya?" Tanya jaka kepada salsa.
" baik-baik aja kok. Kalok masalah tunangan dari pihak keluargaku menyarankan fadil untuk menunggu setelah aku lulusan kuliah, katanya sih biar aku fokus kuliah dulu " sahut salsa menjawab pertanyaan jaka
Fadil ialah keluarga terpandang di daerah tempat tinggal salsa dan ada hubungan keluarga dengan salsa, jadi tidak heran jika keluarga salsa sangat menerima fadil untuk melamar putri semata wayangnya.