Cerita ini berawal dari kejadian sebenarnya, ini cerita cinta seorang buruh dimana ceritanya mengisahkan pemuda bernama jo (nama samaran), ike ( kekasih jo ) dan susi (teman yang baru di kenal jo). ike dan jo sudah lama menjalin hubungan, mereka berdua merupakan buruh pabrik di salah satu kota di jawa timur. Hubungan mereka dibilang lurus-lurus saja namun ada salah satu sifat ike yang membuat jo agak kurang di sukai, dimana ike adalah orang introvert, ike selalu menolak ajakan jo meski hanya bertemu, padahal mereka satu pabrik, ini yang membuat hubungan keduanya putus nyambung, jo takut jika ike yang selalu menolak ajakannya untuk bertemu, karena ike takut punya orang ketiga, namun alasannya belum jelas kenapa.
Dalam waktu yang tidak sebentar, dimana hubungan mereka sudah jalan 2 tahun lamanya, pantas jika masing-masing oaring tuanya sudah mengetahui hubungan keduanya. Jo yang berasal dari suku Madura yang tinggal di daerah paling timur jawa timur sedangkan ike berasal dari suku jawa yang tinggal di perbatasan antara jawa timur dan jawa tengah. Orang tua jo sudah merestui hubungan keduanya, namun sebaliknya, orang tua ike tidak merestui hubungan keduanya dimana semua ada alasannya, alasan yang pertama ialah karena jarak. Sangat wajar jika orang tua ike tidak merestui hubungan keduanya, dan yang kedua karena berbedanya suku, ini karena jo yang ber-suku Madura sedangkan ike ber-suku jawa yang masih kental dan percaya terhadap adat dan istiadat. Serta hitungan weton-nya yang tidak pas atau tidak cocok menurut orang tua dari ike.
namun karena rasa sayang ike terhadap jo yang sangat besar membuat ike tetap bertahan dengan jo meski orang tuanya tidak merestuinya, begitupun jo yang tetap membuktikan rasa sayangnya terhadap ike,
Haripun berlalu, ike dengan sikapnya yang selalu menolak ajakan jo untuk bertemu membuat jo kehilangan rasa sabarnya, dan disaat itulah susi hadir dengan ber awal dari teman pabriknya jo dan ike. Dan pada suatu hari jo dan ike terlibat pertengkaran yang alasannya karena hal sepele, ike secara tidak sengaja meminta untuk meng akhiri saja hubungannya, jo yang sudah dari awal kehilangan rasa sabar, meng iyakan keputusannya.
Tak berselang lama setelah keputusan keduanya yang meng akhiri hubungannya, membuat jo mendekati susi. Dimana keduanya dari suku yang sama yakni suku Madura, meskipun berbeda tempat tinggal. Berbeda dengan ike, susi lebih menunjukan rasa sayangnya terhadap jo, dimana mereka berdua sering bertemu, bak pepatah mengatakan dimana ada gula pasti disitu ada semut, dimana ada jo pasti ada susi, ini yang membuat jo ber fikir untuk segera memperkenalkan susi kepada orang tuanya, kepedulian susi yang sangat di syukuri jo karena berbeda denga ike dahulu yang cuek dan tidak pernah mau untuk sekedar diajak bertemu. Susi yang sudah mengetahui jika sesorang yang mendekatinya tersebut adalah bekas kekasih dari teman satu pabriknya, namun susi tidak memperdulikan hal tersebut.
Ike yang juga mengetahui jika mantan kekasihnya mendekati teman satu pabriknya membuat hati terdalamnya tidak tenang, maklum saja ini karena rasa cemburunya. Ini yang mebuat ike berani mengabari kembali jo melalui aplikasi pesan singkat.
'ike : sayang "
"jo :........"
Jo yang pada saat itu pulang kampong ke daerahnya tidak menggubris pesan singkat dari ike.
"ike : aku tau kamu saat ini pulang kampung, besok aku mau kerumahmu"
"jo : ......."
