Mohon tunggu...
Febriansyah
Febriansyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Universitas Sriwijaya kampus Palembang

life is choice!!

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Keterlibatan Amerika Serikat atas Pembelian Senjata India dari Rusia: Gagalnya Diplomasi Koersif Amerika Serikat-India

2 Desember 2021   10:05 Diperbarui: 2 Desember 2021   10:11 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

CAATSA merupakan kebijakan undang-undang yang dibentuk negara federal AS (Amerika Serikat) dari Countering Americas Adversaries Through Sanctions Act dengan bertujuan memberikan hukuman berupa embargo untuk negara yang mempunyai hubungan kerjasama keamanan oleh Korea Utara, Iran, dan Rusia yang bermaksud melahirkan pendanaan bagi Rusia dengan tindakan kejahatan dan menghapuskan pendapatan untuk bagian kemanannya. Hukuman yang dijatuhkan dari Amerika Serikat yang berhubungan dengan embargo CAATSA dapat memberikan pemahaman mengenai Amerika yang mempunyai keterlibatan cukup besar dalam perang dingin dengan India.

Negara India yang mempunyai perkembangan secara terus meningkat telah menciptakan rasa prioritas Amerika Serikat untuk menjadikan Negara ini fokus utama dalam perbaikan hubungan yang sebelumnya sempat tidak akrab.

Adanya kerjasama ini Amerika dan India mempunyai kepentingan dan tujuan politik sehingga diharapkan dapat membuat seimbangnya power global dengan kerjasama militer, ekonomi dan politik di Asia Selatan. Demi terwujudnya keseimbangan global, Amerika mempunyai sudut pandang sendiri yang kemudian menciptakan sebuah kebijakan berbentuk hukum embargo dengan kutipan kebiajakan luar negri Amerika. Berbagai pandangan timbul mengatakan diperlukannya sebuah hukum Internasional harus secara tegas dalam mengatur sanksi embargo yang di timpahkan kepada negara yang di hukum.

Negara India dan Rusia mempunyai keterlibatan hubungan kerjasama sudah sangat lama, India sepakat membeli senjata S-400 dengan menandatangani perjanjian kontrak sebagai pendukung keamanan dari udara. Keterlibatan ini harusnya menjadi kritik berat bagi Amerika Serikat terhadap sanksi yang di bentuk, yang anehnya adalah India malah mendapat kebebasan menjalin kerjasama dengan Rusia tanpa diberi embargo CAATSA. Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan India sangat cepat dan tersusun rapi, negara ini sebenarnya memiliki ikatan erat dengan Amerika dari berbagai bidang seperti politik, ekonomi, dan militer. Seiiring berjalannya kebijakan CAATSA yang di analisis, kebijakan ini pada hakikatnya dibuat dalam 4 persfektif yaitu ekonomi, jalan pembentukan kebijakan, mitra utama, dan hukum. Dalam pandangan Amerika terhadap India, India terus menjadi sorotan utama dalam membentuk keseimbangan power global. Hal ini didasari dengan cara Amerika yang meminta India untuk bertahan dalam perubahan sosial dan ekonomi dengan seraya penguatan hubungan kerjasama.

Kemitraan Amerika dengan India sebelumnya memiliki rasa kecurigaan berserta tak percaya di buktikan berhubungan baik saat perang dingin yang ditimbulkan karena faktor domestik, individu, serta leader struktural. Walau mereka mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama, tetap ada saja yang menjadi hambatan mereka dalam menjalankan hubungan kerjasama. Adanya embargo CAATSA sebenarnya hanya menghasilkan keuntungan bagi yang memberi sanksi, negara yang menerima hukumnya tidak terpengaruh secara spesifik. Saya memberikan pandangan terhadap sanksi CAATSA dalam membuat kebijakan bahwa CAATSA pada intinya berupaya dalam sekuritisasi terhadap penerapakan Amerika dengan negara dalam pandangannya termasuk negara yang hendak di ancam dengan hasil akhirnya memberikan Amerika keuntungan bagi ekonominya. Amerika Serikat menciptakan sebuah Diplomasi Koersif untuk membentuk keseimbangan power global, Diplomasi Koersif adalah bagian diplomasi dengan metode berupa ancaman lawan dengan tujuan memaksa lawan mengikuti kemauan kita. Amerika mempunyai srategi yang disebut metode Try and See berfokus pada pertimbangan sektor pemberi tuntutan jelas yang spesifik, untuk masalah waktu yang diberikan dan ancaman yang spesifik akan di jelaskan dalam waktu selanjutnya.

India terkait ancaman dari Amerika melalui hukuman CAATSA dengan bukti pembelian senjata yang dilakukan India dengan Rusia terhadap sistem pertahanan (senjata S-400), meski Amerika sudah melakukan ancaman ini bukan berarti India takut. India tetap melakukan hubungan kerjasam dengan membeli perlengkapan pendukung kemanan negara India. Adanya kabar seperti ini, membuat pihak Amerika menghalau untuk membatalkan seluruh teman kerjasama dan sekutu bertransaksi oleh Rusia. Pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa adanya embargo CAATSA ini bukan bertujuan untuk menghancurkan kekuatan militer baik teman kerjasama dan sekutu Amerika, tetapi tujuan ancaman Amerika terhadap India itu adalah untuk menghilankan rasa ketergantungan India dari perlengkapan senjata dari kekuatan militer di Rusia. Alasan India tetap melakukan transaksi kepada Rusia dalam pembelian senjata S-400 walaupun sudah diancam oleh CAATSA karena hukuman embargo ini tidak ada dan tidak diatur di dalam hukum PBB. Kebijakan India mengatakan hukum yang mengatur sanksi terhadap kerjasama kepada Korea Utara, Rusia, dan Iran tidak bisa dijalankan dalam negara India.

Agar tidak melanjutkan hubungan pertahanan antara India-Rusia, Amerika pernah menawarkan  produk F-16 berupa senjata udara sama seperti senjata Rusia, ini dilakukan agar India tidak terkena hukum CAATSA. Pihak India secara jelas mengatakan penawaran Amerika ini di tolak, dan India tidak berkeinginan membeli pendukung militer dari US. Amerika yang sudah memberikan ancaman kepada India tidak terlalu menjadi masalah, bahkan India tidak merasa sedang datang bahaya. Padahal Amerika sangat berkeinginan India menuruti kemauannya. Amerika Serikat memberikat ancaman yang langsung yang intinya menghapuskan seluruh pengucualian serta keringanan yang dikeluarkan demi 1 negara, hukum CAATSA segera berlangsung ketika India sudah menyelesaikan transaksi pembelian senjata udara kepada Rusia. Pada tahun 2018 lalu, Amerika mengatakan sanksi yang terhitung dan harus di bayar oleh India kepada Rusia sebanyak 4,5 USD. Tetapi perkataan Amerika terhadap hukuman India yang sudah dilontarkan melalui peraturan CAATSA, Amerika Serikat tak berani untuk mengatakan ancamannya secara langsung kepada India. (Prastiti, 2019)

Ancaman yang diberikan Amerika tidak memberikan hasil yang sesuai kemauan Amerika, India tidak merasa di legitimasi sehingga ancaman yang datang tidak di rasa ada oleh India. Kemudian ancaman yang tidak tidak berbentuk nyata, dapat dibuktikan ketika Amerika tidak berani secara langsung mengatakan ancamannya kepada India. Padahal mengatakan ancaman secara langsung itu merupakan strategi penting dalam membuat lawan yakin bahwa mereka benar sedang di ancam. Ancaman Amerika terkesan tidak jelas, hal ini dipandang sama dengan metode ketentuan waktu Try and See. Pada permasalahan yang sedang terjadi ini, Amerika tidak mengatakan waktu yang spesifik untuk India tepat sebelum ancaman Amerika mengatakan bahwa India di sanksi CAATSA. Ketentuan waktu yang diberikan Amerika terlalu luang sehingga Diplomasi Koersif yang dilakukan negara ini jadi tidak efektif jalannya. Bertepatan dengan pandangan yang dikeluarkan dalam Diplomasi Koersif menurut teorinya, jika ketentuan waktu yang diberikan terlalu mepet atau sebaliknya terlalu luang, besar kemungkinan negara yang diberikan ancaman akan merasa tidak terancam dan tidak menyerah.

Ini terbukti dengan India yang sejarahnya tanpa menyerah atas ancaman Amerika melalui CAATSA, India berprinsip bahwa kerjasama yang dijalin dengan Rusia sudah berlangsung lama sedangkan embargo CAATSA ini dibentuk Amerika Serikat setelah kerjasama India dan Rusia. Pemerintah India menyuarakan bahwa negosiasi kerjasama India dan Rusia mengenai transaksi penguatan sistem pertahanan sudah mencapai tahap akhir dengan kesepakatan yang di tandai dengan tanda tangan kedua negara. Adapun penyebab mengapa Amerika Serikat membebaskan India dari ancaman embargo CAATSA ini adalah India merupakan negara yang mempunyai posisi tinggi pada kawasan Indo-pasifik, dikenal dengan sebutan instruksi Indo-pasifik. Sanksi CAATSA akan menimbulkan pandangan yang berpotensi mengancam perasaan aman bagi India yang didasari oleh Amerika sebagai teman kerjasama yang bisa di andalkan dan di percaya. Amerika akan dianggap melunturkan kerjasama keamanan serta pertahanan Washington-New Delhi semasa Amerika memproyeksikan sebagai mana India mitra terdekat pada langkah Indo-pasifik, yang terkait dengan langkah pengembangan keamanan Internasional Amerika Serikat. (Prastiti, 2019)

Hadirnya kekuatan ekonomi global yang dipandang ialah dia negara India, kehadirannya semakin ditimbang-timbang oleh Amerika Serikat sebagai negara yang ingin melakukan Diplomasi Koersif. Teori seperti ini sebenarnya mengartikan bahwa negara memiliki kemauan dan kepentingan dalam memajukan serta mendorong perkembangan ekonomi, lowongan pekerja, pariwisata, serta kewirausahaan yang dapat dijadikan acuan strategi dalam hubungan kerjasama Amerika Serikat bersama India untuk memperkuat kerjasama bilateralnya. India ikut melakukan pengembangan didalan sistem pertahanan yang terus berlanjut dengan fokus utamanya, posisi USISPF sedang dalam kondisi baik yang dapat dimanfaatkan sebagai bisnis pertahanan serta teknologi Amerika Serikat dan India dalam menciptakan kesuksesan Industri kedua negara tersebut. Menciptakan kesuksesan yang dikenal sebagai Make In India dan melengkapai pemahaman teknologi canggih pada sistem pertahanan. Sepanjang waktu berjalan, India dan Amerika Serikat banyak melakukan kerjasama di berbagai bidang dan melakukan berbagai perjanjian seperti LEMOA, COMCASA, BECA, dan GSOMIA. (Mark Rosen, 2017)

Ada alasan pribadi bagi negara India mengapa sangat memilih senjata dari Rusia ketimbang tawaran Amerika Serikat, S-400 adalah suatu keperluan yang sangat dibutuhkan India karena pada masanya senjata ini dipunyai oleh Cina dan Pakistan yang wilayahnya berdekatan oleh India. Pada masa 1962 saat itu kawasan Cina, Pakistan, dan India sering timbul konflik yang berkelanjutan antar negara di perbatasan negara mereka. Inilah mengapa alasan India sangat membutuhkan senjata itu, jadi India perlu fokus pada peningkatan sistem pertahanan dengan kemampuan yang berkelanjutan seperti melengkapi teknologi militer dengan S-400. India mempunyai komitmen yang di miliki dari keinginan negaranya atas permasalahan yang datang dengan ancaman seperti Cina dan Pakistan. Karena India mempunyai kepentingan yang vital ini, membuat India semakin percaya diri untuk menang melawan ancaman Amerika Serikat dengan merasa tak acuh kepada ancaman embargo CAATSA yang dibentuk oleh Amerika Serikat (AS).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun