Mohon tunggu...
Febrian KisworoAji
Febrian KisworoAji Mohon Tunggu... Penulis - Pengembara sastra

Sedang menikmati kegoblokan dalam bersastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Aku dan Engkau

1 Maret 2020   17:32 Diperbarui: 1 Maret 2020   17:39 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau, semesta yang tersembunyi di balik relung hati paling sunyi.

Melayang-layang memenuhi cakrawala, mengkristal menjelma doa.

Kita, semoga yang selalu kusemogakan dan berharap menjadi tersemogakan.

Kebersamaan yang terdokumentasi, lelah raga yang telah terjalin, termaktub dalam perjalanan yang sudah dipilin.

Puncak adalah akibat, serupa peristirahatan yang bernama akhirat.

Berproses adalah keharusan untuk menuju, bersama kamu, lika-liku-luka dalam kehidupan mari kita jalani tanpa ragu.

Menyatu bersama kehendak Sang Maha dengan utuh adalah proyeksi jalan panjang yang wajib kita tuju.

Febrian Kisworo Aji
Semarang, 8 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun