Mohon tunggu...
Febriani Putri
Febriani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

soon to be seniman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sandur, Pertunjukan Keren yang Sering Diabaikan

14 Juni 2022   17:23 Diperbarui: 14 Juni 2022   17:30 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sandur adalah salah satu jenis teater tradisional yang menggabungkan seni terater dan seni tari dalam satu pertunjukan. Kesenian sandur sangat popular di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. 

Kesenian sandur mengangkat cerita lokal yang bertemakan kegiatan sehari-hari. Daya tarik dari pertunjukan sandur ini terletak pada kemampuannya sebagai pembangun dan pemelihara kebersamaan kelompok serta menjunjung nilai-nilai kearifan lokal yang ada di masyarakat. 

Selain sebagai hiburan kesenian sandur juga memberikan pelajaran-pelajaran penting tentang kehidupan. Sandur mengajarkan tentang budi pekerti, tolong-menolong, dan sikap tenggang rasa dalam setiap pertunjukannya. 

Sandur mampu merekatkan tali persaudaraan dalam kelompok. Pertunjukan sandur diawali dengan tarian jaranan dan diakhiri dengan atraksi kalongking. 

Dalam kesenian sandur ini terdapat lima pemeran utama. Selain itu juga tedapat pemain gamelan seperti kendang, kenong, saron, seruling, dan panjak hore. Pertunjukan sandur selalu berakhir meriah dan mengundang tawa.

Pertunjukan sandur dulunya sangat terkenal di kalangan masyarakat Bojonegoro, bahkan di setiap desa memiliki kelompok sandurnya sendiri. 

Masih banyak masyarakat yang ingin tahu dan belajar bagaimana sandur itu. Bahkan ketika masyarakat sekitar memiliki acara penting pasti selalu ada pertunjukan sandur padamalam harinya sebagai penutup. 

Setiap ada pertunjukan sandur masyarakat sekitar akan berbondong-bondong mengajak seluruh keluarganya untuk menonton. Setiap panjak hore mulai bersuara dan jaranan memulai atraksinya seluruh penonton akan bersorak gembira seolah tidak memiliki beban apapun dalam hidupnya.

Namun seiring berjalannya waktu kesenian sandur hilang tertelan zaman. Pertunjukan sandur ini seakan hilang eksistensinya dari Bojonegoro. Tidak ada lagi sorakan antusias ketika pertunjukan dimulai. 

Pada masa sekarang anak-anak lebih memilih menonton drama korea atau bermain game online daripada berlajar kesenian sandur. Mereka merasa tidak peduli dengan eksistensi sandur sebagai kesenian khas Bojonegoro. Mereka menganggap bahwa kesenian sandur ini sudah kuno dan ketinggalan zaman. 

Jika mereka ditanya apa itu sandur mungkin tidak banyak yang tahu. Bahkan tidak ada nada antusias untuk ingin tahu apa sih sandur itu? Di mana bisa menontonnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun