Mohon tunggu...
Diyan Pebriani
Diyan Pebriani Mohon Tunggu... Lainnya - Qalbuha Afidza

Qs.MUhammad : 7

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Analisis Komprehensif Kekuatan Islam di Indonesia Dalam Menyongsong Kebangkitan

23 Februari 2021   20:45 Diperbarui: 23 Februari 2021   21:06 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Maraknya partai-partai Islam pasca orde baru telah menimbulkan perdebatan yang kontroversial karena representasi dari gerakan politik islam tercermin dari politik partai itu sendiri. Artinya partai politik Islam membawa Pemikiran politik mereka masing-masing. Bagaimana partai memahami islam dan mengimplementasikan politiknya sesuai dengan nilai -- nilai islam atau sebaliknya partai islam hanya memanfaatkan simbol untuk menarik dukungan suara dari masyarakat islam[20]. Fenomena itu dinilai sebagai perwujudan dari hadirnya kembali politik Islam, atau yang diistilahkan sebagai "repolitisasi Islam".[21] Repolitisasi bisa bermakna ganda, penilaian pertama bernada positif karena seperti agama-agama lain, Islam tidak bisa dipisahkan dari politik. Penilaian kedua, jika istilah itu dipahami secara benar, adalah negatif. Istilah "politisasi" (terhadap apa saja) selalu dipersepsikan sebagai bagian dari rekayasa yang bersifat pejorative atau manipulatif. 

 Kemunculan partai-partai Islam di indonesia merupakan representasi dari umat Islam yang bergerak dalam bidang politik. Beberapa partai politik islam yang pernah ikut dalam pergulatan politik di Indonesia diantaranya: Pertama, partai politik di masamasa awal kemerdekaan yang diwakili oleh Masyumi dan NU pada pemilu 1955. Selanjutnya pada pemilu 1971 diwakili oleh Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Nahdlatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (PMI) Partai Islam (PERTI).

 

Pertumbuhan Dakwah

Dakwah secara umum dapat diartikan upaya seseorang atau lembaga yang mengajak atau menyeru manusia kepada kebaikan dan kebenaran serta mencegah dari keburukan. Sehingga dakwah bermakna ajakan untuk memahami, mempercayai (mengimani), dan mengamalkan ajaran Islam, juga mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran, yang mempunyai tujuan pokok yaitu tercapainya sebuah kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Imron ayat 104 Terjemahannya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.

Sedangkan cara berdakwah sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 125 bahwa dalam berdakwah bisa dilakukan dengan tiga cara; yaitu; Pertama, Dakwah Bil Hikmah. Kata al-Hikmah berarti hal yang paling utama dari segala sesuatu, baik dalam perbuatan dan ilmu pengetahuan. Hikmah adalah tindakan yang bebas dari kekeliruan. Hikmah juga bisa diartikan dari kata hakamah atau kendali yang digunakan untuk mengendalikan hewan agar tidak menjadi liar, sehingga makna Hikmah adalah segala sesuatu yang bila digunakan akan mendatangkan kemaslahatan atau kemudahan yang besar atau lebih besar. Raghib al-Ashfahani menyatakan bahwa Hikmah adalah sesuatu yang mengena kebenaran berdasarkan ilmu dan akal. (Quraish Shihab, 2002:386).

Kedua, Mauidloh Hasanah; adalah dakwah menggunakan cara memilih ayat AlQuran dan matan hadist yang sesuai dengan tema yang dibahas dan mudah diterima oleh mitra dakwah atau mad'u. Mauidloh Hasanah lebih diartikan sebagai cara atau media dalam menyampaikan pesan dakwah yaitu alHikmah (Al-Qur'an dan al-Hadist). Sehingga antara al-Hikmah dan Mauidoh Hasanah dapat difahami secara korelatif. Artinya Al-Hikmah adalah isi dari pesan dakwah, sedangkan mauidzoh hasanah adalah media yang digunakan dalam menyampaikan pesan dakwah tersebut. (Prof. Muh Ali Aziz, 2002;394).

Ketiga, Al-Mujadalah; adalah tukar pendapat yang dilakukan dua belah pihak secara sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti yang kuat. Antara satu dengan yang lainnya saling menghargai dan menghormati, pendapat keduanya berpegang pada kebenaran, mau mengakui kebenaran pihak lain dan ikhlas menerima hukuman kebenaran tersebut (Wahidin Saputra, 2012;55). Debat atau Mujadalah sebagai metode dakwah pada dasarnya mencari kemenangan, dalam arti menunjukkan kebenaran dan kehebatan Islam. Dengan kata lain debat adalah mempertahankan pendapat dan idiologi agar pendapat dan idiologinya itu kebenaran dan kehebatannya oleh musuh (Orang lain). (Asmuni Syukir, 1997;141).  

Hikmah dalam dunia dakwah mempunyai posisi yang sangat penting, yaitu dapat menentukan sukses tidaknya dakwah. Sebagai metode dakwah, al-Hikmah diartikan bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, dan menarik perhatian orang kepada agama atau Allah. Dapat dipahami bahwa alHikmah adalah merupakan kemampuan dan ketepatan seorang da'I dalam memilih, memilah dan menyelaraskan ystem dakwah dengan kondisi objektif mad'u. Al-Hikmah merupakan kemampuan da'I dalam menjelaskan ajaranajaran Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi logis dan ystem yang komunikatif.

Dari pengertian di atas dapat difahami bahwa al-hikmah adalah kemampuan da'I dalam memilih dan menyelaraskan ystem dakwah dengan kondisi obyektif mad'u.selain itu alhikmah juga merupakan kemampuan da'I dalam menjelaskan doktrin-doktrin Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi yang logis dan ystem yang komunikatif. Oleh karena itu, alhikmah adalah sebuah ystem yang menyatukan antara kemampuan teoritis dan praktis dalam dakwah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun