Kehidupan Manusia di seluruh dunia dan khusunya di Surabaya telah mengalami perubahan deformasi prilaku yang disebabkan hadirnya virus covid-19 yang memaksa warga Surabaya melakukan protokol Covid19, yaitu dengan istilah menjaga jarak (Social Distancing), menggunakan masker, mencuci tangan (3M). Selama masa pandemi ini telah banyak istilah dipergunakan pemerintah Indonesia untuk membatasi pergerakan masyarakat, seperti social distancing, isolasi dan karantina, Lock Down, Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), PPKM Level 1-4, dsb. Dalam kondisi baru ini manusia hidup dimana-mana memasuki sebuah ruangan yang kemudian disebut dengan New Normal. Penerapan New Normal ini juga berlaku pada perayaan Idul Adha, hari raya yang diadakan setiap tahun oleh umat muslim di seluruh dunia.
Dari sisi Agama Islam kejadian heard immunity ini pernah terjadi dimasa Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan serangan penyakit TA'UN di mana manusia pada saat itu dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW jika sedang terjadi penyakit Ta'un maka janganlah kalian keluar dari dan datang kewilayah tersebut. Hari ini kejadian seperti ini dikenal dengan Lock Down, mengunci bagian-bagian tertentu tempat masuk dan keluarnya orang dari dan di daerah tersebut.Â
Metode pemotongan sapi di Rungkut Menanggal tahun ini berjumlah 10 ekor sapi dan beberapa ekor kambing dengan melibatkan para pakar dibidangnya masing-masing. Namun, pemotongan tahun ini masih tergolong cara yang konvensional di mana sapi direbahkan dengan cara dipaksa(bergulat) dengan para team pengabdian menggunakan tali untuk mengikat kaki belakang dan depan kemudian baru mentaklenya untuk jatuh di atas tanah, terkadang pergulatan dengan sapi perlu memakan waktu, tenaga, dan kecerdasan pikiran agar sapi dapat jatuh di atas tanah. Â Ada beberapa metode modern yang telah diterapkan di beberapa tempat di Indonesia ini agar sapi tidak terasa seperti melakukan pergulatan yang sangat sengit dengan para team pengabdian masyarakat.
Pembatasan sosial dilakukan dengan meminta masyarakat membatasi interaksi sosialnya agar tetap berada di rumah, serta pembatasan penggunaan transportasi umum. Protokol 3M juga diterapkan ketika dilakukan pemotongan dan pembagian hewan qurban di Rungkut Menanggal. Jarak sosial, atau seperti yang diterapkan ketika pemotongan hewan qurban yang kemudian saat ini berganti nama menjadi physical distancing (membatasi kontak fisik), merupakan komponen pencegahan di tingkat komunitas. Seiring dengan upaya masyarakat luas, membatasi penularan virus Corona penyebab COVID-19 membutuhkan upaya individu juga. Pembatasan koneksi fisik (kontak/jarak) diantara pengabdi masyarakat yang ada di Rungkut Menanggal ini , meliputi hal-hal berikut:
- Hindari berkumpul dalam kelompok atau ruang publik, jika terpaksa harus memakai masker.
- Menghindari kegiatan atau perkumpulan yang berskala besar.
- Pertahankan jarak minimal 'satu meter' antara diri Anda dan orang lain.
- Melaksanakan ibadah di rumah masing-masing.
Dalam pelaksanaan pemotongan hewan qurban dapat menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada dan mengikuti pedoman 3M dan menghindari komunikasi langsung dengan teman atau kerabat, terutama ketika duduk bersamaan khusus diantara mereka:
- Berusia di atas 60 tahun.
- Memiliki penyakit penyerta (comorbidities) seperti diabetes mellitus, hipertensi, kanker , asma, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), antara lain.