Mohon tunggu...
Febbyuli Arrissa
Febbyuli Arrissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Education Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Resolusi Polusi Plastik: Tema Peringatan Lingkungan Hidup Sedunia 2023

5 Juni 2023   09:44 Diperbarui: 5 Juni 2023   10:03 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Peringatan Lingkungan Hidup. (By Fquasie - Own work, CC BY-SA 4.0, wikimedia.org)

Hari lingkungan hidup sedunia sudah melalui sejarah panjang dan tahun 2023 rupanya merupakan peringatan ke-50. Tahun ini merupakan peringatan yang cukup spesial karena tema unik yang diangkat, yaitu "Solutions to Plastic Pollution". 

Di Indonesia sendiri, peringatan lingkungan hidup akan diadakan di Pantai Gading dengan mengusung upaya resolusi polusi plastik. Bukan tanpa alasan, tema tahun ini sebenarnya merupakan hasil kesepakatan internasional untuk mengakhiri polusi plastik yang dibahas pada diskusi United Nation Environment Assembly pada tahun 2022 lalu.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, Indonesia telah berhasil menghasilkan rata-rata 66 juta ton limbah plastik setiap tahunnya. Bahkan sejumlah studi telah menyatakan bahwa Indonesia termasuk dalam 5 besar negara penyumbang limbah plastik terbanyak di dunia (Jambeck, 2018).

Mengapa bisa?

Tentu saja karena kebiasaan hidup masyarakat yang masih belum sadar akan isu lingkungan hidup. Masyarakat Indonesia cenderung meremehkan isu yang satu ini. Contoh sederhana dapat ditemukan dalam fenomena hiburan yang trending akhir-akhir ini, yaitu konser musik. 

Dalam konser dalah satu grup Korea, Blackpink, ditemukan puluhan kantong sampah seusai konser, dengan jenis sampah terbanyak adalah botol mineral kemasan dan bungkus makanan. Fenomena selanjutnya juga datang dari konser grup NCT yang diberitakan menimbulkan kericuhan dan gundukan sampah makanan.

Dokumentasi Twitter @ukh_tami.
Dokumentasi Twitter @ukh_tami.

Beragam aktivitas industri juga telah berkonstribusi dalam meningkatkan jumlah limbah sampah plastik di Indonesia. Padahal, pemerintah Indonesia telah memiliki target penurunan 70% total sampah pada tahun 2025 (dikutip dari Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut, 2019).

Berbagai upaya penanganan limbah telah diusung oleh banyak organisasi, salah satunya Rekosistem. Sebagai perusahaan startup di bidang teknologi lingkungan (cleantech), Rekosistem menyediakan layanan untuk pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah dari masyarakat dengan tujuan didaur ulang. 

Rekosistem sendiri telah beroperasi aktif di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta dan Jawa Barat yang jelas berkontribusi besar dalam penghasilan limbah plastik. Rekosistem membawa kebiasaan baru bagi masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangganya melalui aplikasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun