Mohon tunggu...
Febby Ayu Juliza
Febby Ayu Juliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia

Saya adalah mahasiswa UPI yang sedang melaksanakan KKN Tematik UPI 2021. Saya berharap artikel yang saya tulis dapat menjadi kebermanfaat bagi para pembaca nantinya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Tematik UPI: Mengoptimalkan Literasi melalui Praktik Digital Literacy di Masa Pandemi Covid-19

27 September 2021   17:37 Diperbarui: 27 September 2021   18:48 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menurut Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa Literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis. Namun lebih dari itu, Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya. Dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia.

Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Disampaikan Gus Ami, di Indonesia membaca belum menjadi kebisaan yang tumbuh dalam kebiasaan masyarakat. Meski Indek Kegemaran Membaca (IKM) menunjukkan peningkatan, pada 2016, IKM Indonesia mencatat skor 26,5 dan menjadi 55,74 pada 2020.

Disisi lain, akibat pandemi, sebanyak 58,2 persen penerbit mengalami penurunan penjualan. Dan hanya 4,1 persen yang penjualannya stabil selama terjadinya pandemi Covid-19 setahun terakhir, mengacu pada data ikapi.org.

Melihat hal tersebut pemerintah mengumumkan ada beberepa jenis literasi yang perlu ditingkatkan untuk masyarakat Indonesia diantaranya Literasi Baca Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Digital, Literasi Finansial serta Literasi Budaya dan Kewargaan.

Sehubungan dengan hal tersebut, KKN Tematik UPI Gelombang 2 2020/2021 kali ini memiliki tema yaitu Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional. Tema ini dalam pandangan saya sangat mendukung bagaimana agar tingkat literasi Indonesia meningkat. Walaupun lingkup yang kami jalani ini belum mencakup lingkup luas artinya hanya sebagian kecil dari Kota Bandung. Sasaran KKN Tematik saya adalah sebuah sekolah dasar negeri yang berada di tengah kota yaitu SDN Balonggede dan masyarakat Kelurahan Karasak khususnya Lembaga Nonformal Satuan Pendidikan Sejenis yaitu Posyandu.

Kondisi SDN 047 Balonggede terkait pembelajaran jarak jauh berlangsung cukup baik karena guru-guru wali kelas yang mayoritas sudah paham teknologi dan siswa yang senantiasa dapat mengumpulkan tugasnya tepat di waktu yang telah ditentukan. Walaupun dapat dikatakan cukup baik, masalah atau kendala masih dirasakan warga sekolah juga terutama mengenai topik literasi. Melalui wawancara yang telah saya lakukan dengan para guru, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru kadang masih kesulitan dalam mengajak anak untuk meningkatkan literasi baca tulis, numerasi, maupun sains.

Jika dilihat dari hasil literasi siswa, saya mengambil sampel pada jenjang kelas 2 SD dengan hasil masih banyak juga yang belum bisa membaca dan masih didampingi oleh orang tuanya. Kadang ada beberapa anak juga yang telat mengumpulkan hasil praktik literasi dikarenakan siswa yang susah untuk ditugaskan untuk membaca. Hal tersebut juga ternyata berpengaruh dari hasil pendampingan orang tua kepada anak di rumah.

Saya melakukan survei dengan membuat Google Form mengenai Permasalahan Pendampingan Anak Selama Pandemi. Hasilnya, masalah yang dialami orang tua di rumah adalah terkait pendampingan belajar berupa waktu yang belum teratur, mood anak yang kadang belum bisa untuk menerjakan tugas dan hal hal tersebut berdampak menjadi rasa kesal kepada orang tua yang hasilnya kondisi rumah tidak kondusif.

Khusus terkait topik literasi, orang tua mengatakan bahwa anak lebih semangat apabila teks bahan bacaan berwarna dan bergambar. Sebaliknya, anak kurang bersemangat ketika bahan bacaan hanya berupa teks tertulis saja.

Berkaitan dengan beberapa hal yang didapat dari hasil wawancara dan survei, saya berinisiatif untuk dapat membantu mereka melalui Praktik Literasi Digital dengan output yaitu berupa 2 poster yang saya buat sendiri sesuai dengan kebutuhan. Untuk guru, saya mempunyai program berupa pemberian ide berdasarkan kebutuhan dan minat siswa yaitu kreativitas dalam menggunakan media pembelajaran seperti aplikasi edit foto dan edit video yang dapat digunakan dengan mudah dan sederhana. Bagi siswa, melalui media pembelajaran yang diberikan dilihat apakah ada peningkatan atau tidak dalam segi literasinya. Kemudian untuk orang tua berdasarkan data yang telah terhimpun, diberikan penyuluhan online melalui Grup WhatsApp untuk memberikan materi parenting tenang Tips Mendampingi Anak Belajar di Rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun