Mohon tunggu...
Khodijah Febriyanti
Khodijah Febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Hai!! saya merupakan salah satu mahasiswa gizi di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Stop Makan Nasi!" Ini Pola Pikir Diet yang Perlu Diluruskan

16 Juni 2022   17:10 Diperbarui: 16 Juni 2022   17:15 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Stop makan nasi!" ini pola pikir diet yang perlu diluruskan

Pada dasarnya diet merupakan pola makan yang diatur sesuai dengan kondisinya. Tujuan seseorang melakukan diet tidak hanya untuk menurunkan berat badan tetapi bisa juga untuk menjaga berat badan agar tetap diangka yang ideal sesuai dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). Munculnya persepsi tubuh ideal itu langsing membuat banyak orang berpikir bahwa diet dilakukan dengan cara yang terkesan 'menghindari' makanan.

 Alih-alih melakukan diet sehat yang benar, banyak orang memilih diet instan tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan. Yakin deh pasti diantara kalian pernah mendengar dari orang-orang sekitar kalian yang mengatakan bahwa "kalau mau kurus jangan makan nasi!" duh, pernyataan ini benar tidak ya?

Nasi merupakan salah satu makanan pokok khususnya di Indonesia. Nasi merupakan makanan yang tinggi akan karbohidrat. Tentu kalian tahu bukan bahwa fungsi karbohidrat adalah sumber energi utama dalam tubuh kita? 

Apabila kekurangan karbohidrat tubuh akan mudah sekali lelah, daya tahan tubuh menurun, dan masih banyak sekali dampak yang bisa timbul akibat kurangnya asupan karbohidrat dalam tubuh.

Karbohidrat terbagi menjadi dua jenis yaitu karbohidrat simpleks dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat simpleks merupakan jenis karbohidrat yang dapat diserap oleh tubuh dengan cepat hal ini justru dapat membuat kadar gula di dalam tubuh meningkat drastis. 

Dibandingkan dengan karbohidrat simpleks, karbohidrat kompleks lebih bermanfaat bagi kecerdasan otak karena mengandung serat dan vitamin yang bisa dicerna dan diserap perlahan-lahan, sehingga kadar gula darah dalam tubuh naik secara perlahan-lahan. 

Contoh karbohidrat simpleks adalah nasi putih, makanan manis, olahan tepung terigu, dsb. Sedangkan contoh karbohidrat kompleks adalah nasi merah, oatmeal, jagung, ubi, kentang, dsb.

Mayoritas orang Indonesia mengonsumsi nasi putih sebagai sumber karbohidrat utama, berdasarkan penjelasan yang sebelumnya ketika kalian sedang melakukan diet bukan berarti kalian harus berhenti untuk makan nasi, yaa. 

Tetapi, lebih tepatnya mengganti nasi putih yang merupakan sumber karbohidrat simpleks menjadi nasi merah ataupun contoh sumber karbohidrat kompleks lainnya. 

Jika dirasa sulit untuk mengganti nasi putih menjadi salah satu sumber karbohidrat kompleks, kalian bisa tetap menikmati nasi putih dengan memperhatikan aturan porsi untuk sekali makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun