Mohon tunggu...
febriani indahs
febriani indahs Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Thrifting vs Fast fashion

11 Agustus 2022   10:00 Diperbarui: 11 Agustus 2022   10:04 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Thrifting vs Fast Fashion

Sebelum kita bahas lebih dalam lagi, kita harus tau dulu dong, thrifting dan fast fashion itu apa sih?, Thrifting merupakan suatu kegiatan atau aktivitas untuk membeli suatu barang bekas yang masih layak untuk dipakai. Sedangkan fast fashion adalah industri fashion yang memproduksi pakaian dalam jumlah yang banyak dan cepat dan juga memiliki variasi model yang sangat banyak tetapi tidak tahan lama, dikarenakan kualitas yang buruk.

Mari kita bandingkan keduanya, Thrifting juga memiliki dampak negatif, dikarenakan thrifting merupakan barang bekas, dan kita juga tidak tahu pemilik sebelumnya siapa, thrifting berpotensi menyebabkan penyakit kulit.Tak hanya itu thrifiting juga dapat menyebabkan gentrifikasi, dikarenakan awalnya target penjualan baju bekas ini adalah masyarakat menengah ke bawah, tetapi dikarenakan semakin maraknya trend thrifting di semua kalangan, termasuk kalangan menengah keatas, penjual pakaian bekas mengambil kesempatan dengan menaikkan harga.

Dampak positifnya yaitu mengurangi polusi kimia yang biasanya terjadi saat pembuatan pakaian.

Dampak positif dari fast fashion, yaitu kita membeli barang baru yang belum pernah digunakan oleh orang lain.

Dampak negatifnya yaitu fast fashion merupakan salah satu penyumbang polusi limbah fashion terbesar yang berdampak buruk bagi lingkungan di sekitar kita, seperti menggunakan pewarna tekstil yang berbahaya  sehingga dapat menyebabkan pencemaran air dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia, industri fashion juga menggunakan polyester yang berasal dari bahan baku fosil yang bisa menimbulkan serat mikro ketika dicuci sehingga meningkatkan jumlah sampah plastik, untuk mereka jadikan sebagai salah satu bahan baku.Dan juga mereka juga memanfaatkan kulit binatang asli, yang bisa menyebabkan menurunnya jumlah poppulasi hewan. Dan juga fast fashion bisa memicu pola hidup konsumtif, dikarenakan memiliki banyak model dan mengikuti trend terbaru.

 

Dari ketikan saya diatas, bagaimana pendapat anda para pembaca?, Kita juga harus pintar pintar dalam memilih suatu pakaian, jangan lupa juga untuk dirawat dengan baik, jangan sampai belanja berlebihan dan akhirnya jadi tidak terpakai.Terima kasih sudah membaca artikel saya sampai akhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun