Mohon tunggu...
Febbi Shafa
Febbi Shafa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

MAN JADDA WA JADDA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sensor Motorik Stage, Apakah Berbahaya Ketika Anak Diam dan Memperhatikan Sesuatu dengan Jangka Waktu yang Lama?

14 Maret 2021   22:21 Diperbarui: 15 Maret 2021   03:31 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.theasianparent.com

"Tujuan yang paling penting dalam pendidikan yaitu ketika manusia dapat melakukan hal-hal yang baru, tidak hanya yang dilakukan oleh generasi yang sebelumnya tetapi mereka mampu untuk berpikir kreatif, memiliki daya cipta dan penemu"-Jean Piaget-

Perkataan tersebut merupakan kata-kata dari seorang ilmuan yang bernama Jean Paiget. Teori beliau tentang perkembangan kognitif anak sangat dikenal dan diakui di seluruh dunia. Salah satu teorinya yang terkenal yaitu tahapan perkembangan kognitif anak. 

Tahapan perkembangan kognitif anak ini dibagi menjadi empat tahapan yaitu tahapan sensorimotorik, tahapan praoperasi, tahapan operasi konkret, dan tahapan operasi formal. Empat tahapan tersebut saling berkaitan diurut mulai sejak lahir hingga umur sebelas ke atas. 

Setiap tahapan memiliki pencapaian utama yang harus dicapai oleh anak. Diantara tahapan awal yang harus dicapai anak adalah tahapan sensorimotor atau dalam bahasa inggrisnya disebut sensor motor stage.

Dalam tahapan sensorimotorik anak harus mampu untuk membentuk sebuah konsep dan mengarahkan perilaku refleks ke perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Seperti yang dikatan oleh Jean Piaget bahwa seorang manusia memiliki sifat penemu maksudnya manusia dapat menemukan sesutau yang belum ada atau belum pernah dilihat. 

Tentu menemukan sesuatu yang belum ada atau belum pernah dilihat perlu sebuah proses yang panjang mulai dari melihat dan memperhatikan sesuatu dengan lama agar dapat menemukan sesuatu yang bisa tercena oleh akal. Hal ini tidak hanya terjadi bagi orang yang sudah dewasa, namun anak-anak yang berumur nol sampai dua tahun juga mengalami hal tersebut.

Anak yang diam dan memperhatikan sesutu dengan lama sering sekali terjadi dengan anak tetangga saya yang umurnya sekitar dua tahun. Cerita awalnya ibu dari anak itu berbicara dengan neneknya yang sudah tua sambil duduk didepan anak tersebut, saya yang disampingnya sedang mengerjakan tugas sekolah disamping anak kecil tersebut. 

Sang ibu pun asik berbicara dengan neneknya dengan suara keras dan sambil tertawa sehingga sang anak refleks memperhatikan ibu serta neneknya tersebut. Saya sambil mengerjakan tugas sekolah ikut memperhatikan anak tersebut dan dengan sikap memperhatikan dan diam anak tersebut memandang ibunya dan neneknya dengan pandangan lama.

Setelah melihat hal itu, saya awalnya agak takut karena anak diam saja sambil melihat ibunya dan neneknya yang sedang berbicara. Sayapun rangsung refleks memanggil nama anak itu dengan suara yang agak keras, lalu ibunya dan neneknya berhenti berbicara. Terus ibunya bilang, "eh...ada apa?", saya jawab, "ini loh... Buk anaknya diam terus lihat jenengan dan neneknya berbicara", ibunya jawab, "oh iya ya...". Karena ibunya sibuk berbicara dengan neneknya sehingga membiarkan anaknya karena anaknya sudah asik bermain dengan mainannya lagi. Setelah saya cari-cari di google kalau hal itu biasa terjadi bagi anak, hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Jean Piaget.

Seperti yang saya jelaskan diatas bahwa umur dua tahun berdasarkan teori tahapan perkembangan kognitif anak usia dini umur dua tahun masih memasuki tahapan sensorimotorik dimana anak masih membentuk konsep sebuah pemikiran terhadap sesuatu sehingga anak lebih banyak menggunakan aktivitasnya untuk memperhatikan sesuatu biasanya dengan jangkan waktu yang lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun